Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Wednesday, September 30, 2020

Perbedaan Sakit Kepala, Migrain dan Vertigo

Secara medis, sakit kepala dikenal sebagai cephalgia, yakni suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala. Kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk ke dalam keluhan yang sering diutarakan oleh pasien.
Secara umum nyeri kepala dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder.

Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang muncul akibat respons terhadap stres (baik fisik maupun psikis) tanpa didasari oleh penyakit lain sebagai penyebab. Nyeri kepala primer dapat dibagi menjadi tiga jenis:

Tension Headache
Merupakan jenis nyeri kepala yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien. Gejala-gejalanya berupa rasa sakit pada kedua sisi kepala, seperti terikat kencang dan terkadang rasa sakitnya sampai ke leher. Biasanya nyeri kepala jenis ini disebabkan oleh stres, kelelahan, kurang tidur, atau otot tegang.

Cluster Headache
Merupakan nyeri kepala pada daerah sekitar mata atau di belakang mata. Rasanya seperti tertusuk-tusuk dan biasanya disertai dengan gejala lain, seperti hidung tersumbat, mata merah dan berair di salah satu mata yang sakit. Umumnya cluster headache lebih banyak diderita oleh pria.

Migrain
Merupakan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi kepala, yang biasanya berlangsung selama beberapa jam. Penderita migrain juga biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau.
Selain itu, ada lagi istilah nyeri kepala sekunder.

Cara Membedakan Antara Sakit Kepala, Migrain, dan Vertigo
Neuralgin Rhema
Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang disertai dengan gejala gangguan saraf, seperti kejang-kejang, mata juling, penglihatan ganda, dan kelemahan pada salah satu alat gerak. Nyeri kepala sekunder dapat disebabkan oleh adanya kelainan patologis pada otak. Kelainan ini dapat berupa tumor otak, stroke, trombosis (sumbatan pada arteri), hipertensi berat, infeksi otak, atau kelainan pembuluh darah otak seperti aneurisma dan artiriovenous malformation. Nyeri kepala jenis ini harus diwaspadai dan mendapatkan penanganan medis dengan segera.

Segeralah berkonsultasi kepada dokter apabila sakit kepala didukung dengan beberapa kondisi, seperti memiliki riwayat penyakit kronis lain seperti tekanan darah tinggi, jantung, stroke, dan diabetes; terjadi nyeri kepala yang sangat hebat; keluhan nyeri kepala tidak hilang dengan obat-obatan yang biasa diminum; dan nyeri terjadi pada daerah wajah atau di sekitar mata.

Selain sakit kepala yang telah disebutkan di atas, ada satu jenis sakit kepala yang berbeda dari beberapa sakit kepala yang sudah disebutkan yaitu vertigo.

Vertigo berasal dari bahasa Yunani, yakni vertere yang artinya memutar. Gejala vertigo yang paling utama adalah penderita merasa seolah-olah dirinya atau benda di sekitarnya bergerak atau berputar, walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.

Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer; kelainan pada telinga juga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang menyebabkan vertigo, dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan elektronistagmografi. 

Vertigo Vs Migrain, Mana yang Lebih Gawat?
Sakit Kepala
Adalah kondisi medis yang ada cukup banyak jenisnya. Dua di antaranya yang cukup umum terjadi adalah vertigo dan migrain. Meski gejalanya mirip, salah satu perbedaan pasti antara keduanya adalah vertigo bukanlah nama suatu penyakit, melainkan kumpulan dari beberapa gejala yang terjadi secara tiba-tiba dalam satu waktu. 

Lalu, di antara vertigo dan migrain, manakah yang lebih gawat? Tentu saja dua-duanya tidak bisa dianggap sepele, karena bisa jadi pertanda kondisi medis tertentu, dan jika dibiarkan dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Kedua jenis sakit kepala tersebut sama-sama perlu penanganan medis agar tidak berkelanjutan, dan tentunya sama-sama mengganggu aktivitas harian.

Vertigo dan Migrain, Kenali Perbedaan Keduanya
Jika kamu saat ini sedang tersiksa karena vertigo atau migrain, sebaiknya bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc, agar bisa mendapat solusi dan pengobatan. Nah, agar kamu bisa lebih memahami vertigo dan migrain, berikut beberapa hal penting yang menjadi perbedaan di antara keduanya:

1. Sensasi yang Terjadi
Meski sama-sama menyerang kepala, sensasi yang terjadi ketika serangan vertigo dan migrain muncul cukup berbeda. Sensasi yang dirasakan pengidap vertigo ketika serangan muncul adalah rasa pusing berputar hebat dan terasa seperti akan jatuh. Nyeri kepala yang ditimbulkan vertigo juga dapat membuat pengidapnya kehilangan keseimbangan, mual, muntah, banyak berkeringat, rasa penuh di telinga, tinnitus (telinga berdenging), dan gerakan mata yang tidak normal (nistagmus).

Sementara itu, pada pengidap migrain, sensasi yang terjadi adalah sakit kepala yang berdenyut kencang atau rasa sakit seperti dihantam benda keras. Serangan nyeri akibat migrain biasanya dapat berulang dan diikuti rasa sakit parah dan kerap membuat pengidapnya tidak berdaya. 

Satu lagi yang khas dari migrain adalah, rasa nyeri sering terjadi di satu sisi kepala. Tak hanya itu, migrain juga bisa didahului dengan munculnya sejumlah gejala lain, seperti mual, muntah, gangguan penglihatan, kesemutan, dan kelemahan tubuh.

2. Penyebab yang Mendasarinya
Beda sensasi, beda pula penyebab yang mendasari vertigo dan migrain. Penyebab vertigo tergantung dari jenisnya, yang secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vertigo perifer dan central. Pada vertigo sentral, berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebabnya adalah migrain, multiple sclerosis, neuroma akustik, stroke, dan efek samping obat-obatan tertentu, sedangkan pada vertigo perifer, penyebab utamanya adalah gangguan pada telinga bagian dalam, yang memengaruhi keseimbangan tubuh.

Adapun beberapa hal yang dapat memicu terjadinya vertigo perifer adalah:
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
Labirinitis, yaitu peradangan dan infeksi akibat virus atau bakteri yang menyerang area telinga bagian dalam.
Vestibular neuritis, yaitu peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak.

Penyakit Ménière, yaitu penyakit telinga bagian dalam yang langka. Terkadang disertai dengan telinga berdenging, dan hilangnya fungsi pendengaran selama kurun waktu tertentu.

Sementara itu, penyebab yang mendasari migrain hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, genetik dan lingkungan diduga menjadi faktor yang mendasari kondisi medis ini. Sebab migrain merupakan gangguan neurologis turunan. Selain itu, migrain juga dapat disebabkan oleh ketidaknormalan aktivitas saraf, yang memicu timbulnya sinyal rasa sakit di otak dan kemudian menyebar ke bagian saraf lainnya. Tak hanya itu, migrain juga dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti hormon, psikis, makanan, fisik, dan obat.

3. Aura yang Ditimbulkan
Aura yang ditimbulkan ketika serangan vertigo dan migrain dapat berbeda. Perlu diketahui bahwa aura merupakan sensasi gangguan penglihatan seperti sakit saat melihat cahaya, atau gangguan fungsi sensoris seperti baal atau kesemutan pada kaki, beberapa saat sebelum sakit kepala menyerang. Aura biasanya dialami oleh pengidap migrain, sedangkan pengidap vertigo biasanya tidak mengalami gejala ini.

Sumber:
klikdokter.com, halodoc.com




Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter

Blog Archive