Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Tuesday, February 9, 2021

11 Tanda Bahwa Pacar Kamu Melakukan Gaslighting

Baru-baru ini, ramai sebuah thread di Twitter yang diunggah oleh akun twitter @jerujiemas, yang menceritakan kronologi lengkap mengenai seorang lelaki berinisial NC. NC diduga memanfaatkan pacarnya berinisial R sebagai sex slave, menghamilinya sebanyak 4 kali, dan memaksanya untuk menggugurkan kandungannya dengan mengonsumsi pil misoprostol. Mendengar perilaku NC, nggak sedikit feminis di Indonesia yang buka suara demi membela R. R diduga merupakan salah satu korban gaslighting dari pelaku bernama NC. Nah, apa sih sebetulnya gaslighting dan apa saja ciri-cirinya? Yuk, kita breakdown lebih lengkap.

Gaslighting adalah sebuah taktik yang dilakukan oleh seseorang demi memanipulasi orang lain, supaya dirinya mendapatkan power atau bahkan membuat korban mempertanyakan tentang realita yang terjadi. Biasanya, orang-orang yang melakukan gaslighting adalah orang-orang yang melakukan abuse, seorang diktaktor, atau seorang narcissist. Manipulasi yang dilakukan oleh seorang gaslighter dilakukan secara perlahan, bahkan seringkali sang korban nggak sadar kalau mereka sedang di-brainwash. Pernah berfikir orang yang kamu kenal, atau bahkan pasanganmu memiliki 
kecenderungan seperti ini? Berikut beberapa contoh gaslighting yang bisa kamu coba identifikasi:

1. Mereka sering berbohong secara terang-terangan
Gaslighter sering banget berbohong. Tapi anehnya, kebohongan yang mereka katakan biasanya udah jelas merupakan kebohongan, tapi mereka bisa mengatakannya dengan muka yang datar. Hal ini dilakukan demi membangun benteng. Kalau dirinya sedang berbohong, gaslighter tahu bahwa kamu sedang ragu antara percaya atau nggak percaya. Maka, mereka akan coba membuat kamu goyah dengan cara apapun supaya kamu percaya sama mereka.

2. Mereka deny mereka pernah mengatakan sesuatu, walaupun kamu memiliki bukti
Misal kamu mendengar seorang gaslighter pernah mengatakan sesuatu. Tapi, ketika kamu coba confront, mereka bakalan deny kalau mereka pernah mengatakan hal tersebut. Membuatmu mulai bertanya-tanya, apakah mereka mereka betul-betul pernah mengatakan hal tersebut. Kalau berkali-kali seorang gaslighter melakukan ini, kamu akan semakin tidak percaya kepada dirimu sendiri, dan semakin mempercayai mereka.

3. Mereka memanfaatkan seseorang yang dekat atau yang berarti bagimu untuk menyerangmu
Kalau mereka tahu seberapa keluargamu berharga bagimu, serta mengetahui betapa identitas dirimu penting bagimu, hal tersebutlah yang akan mereka serang terlebih dahulu. Mereka akan mencoba meyakinkan betapa kamu nggak disayang keluargamu, atau bahkan mereka akan menggoyahkan keyakinanmu akan dirimu sendiri dengan me-list down segala hal yang negatif tentang dirimu. Mereka akan menyerang segala prinsip hidupmu.

4. Perlahan-lahan mereka akan membuatmu muak
Ini adalah salah satu hal berbahaya yang dilakukan seseorang yang melakukan gaslighting – kebohongannya dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu. Mereka cenderung berbohong akan berbagai macam hal, melontarkan komentar-komentar sinis yang membuat sakit hati. Bahkan, kamu yang logis sekalipun bisa terjebak di dalam tipuan seseorang yang gaslighting. Perlakuan ini dilakukan secara perlahan-lahan supaya kamu nggak sadar bahwa dirimu telah ditipu.


5. Perbuatan mereka nggak sesuai dengan yang mereka katakan
Kalau kamu curiga seseorang melakukan gaslighting, kamu perlu memperhatikan tingkah laku mereka. Apapun yang mereka katakan, semuanya hanya sekedar kata-kata. Kejadian sebenarnya bisa kamu nilai dari apa yang mereka perbuat!

6. Mereka menyisipkan dukungan positif untuk membuat kamu bingung
Orang yang tadinya mencaci makimu habis-habisan, tiba-tiba memberikan dukungan positif kepadamu dan membuatmu bingung. Kamu akan berubah dan berfikir, ” Oh, ternyata dia nggak seburuk yang saya kira”, and be careful for that! Ini merupakan sesuatu yang dilakukan untuk membuatmu ragu, dan lagi-lagi membuat kamu mempertanyakan dirimu sendiri. Periksa juga apa yang dirinya puji, bisa jadi hal yang dipuji adalah segala sesuatu yang ‘melayani’ sang gaslighter.

7. Mereka sadar, kebingungan akan membuat seseorang jadi lemah
Dalam kondisi kamu yang lagi stabil, gaslighter suka menggoyahkan dan membuat kamu mempertanyakan segala sesuatu. Karena, sifat dasar manusia ketika goyah adalah untuk mencari seseorang atau sesuatu yang membuat mereka merasa stabil kembali – dan harapannya adalah gaslighter yang dijadikan panutan tersebut.

8. Mereka menuduhmu akan kesalahan yang mereka lakukan
Baik mereka adalah tukang selingkuh atau tukang bohong, mereka akan berulang-ulang menyalahkanmu akan hal itu. Hal ini dilakukan supaya kamu sibuk membela dirimu sendiri, sehingga kamu lupa akan akar permasalahannya – yaitu kesalahan sang gaslighter.

9. Mereka mencoba memanfaatkan orang lain untuk menyerang dirimu
Gaslighter sangat pintar dalam memanipulasi, serta mencoba mencari orang-orang yang membela dirinya. Mereka akan cenderung membuat pembelaan seperti, ” Dia juga tahu kok kamu yang salah” , atau ” Dia juga tau kok kamu yang bohong” , dan komentar-komentar lainnya yang serupa. Ingat, seorang gaslighter sering berbohong. Dalam kondisi di mana kamu nggak tahu siapa yang bisa diandalkan dan dipercaya, kamu akan kembali bergantung pada sang gaslighter. Inilah yang mereka inginkan. Isolation gives them more control.

10. Mereka meyakinkan dirimu dan orang lain bahwa dirimu gila
Ini adalah salah satu senjata paling efektif dari seorang gaslighter, yaitu meremehkan. Kalau seorang gaslighter tahu kamu mulai mempertanyakan kewarasan dirimu, orang akan mulai nggak percaya kalau kamu di-abuse atau teraniaya. It’s their master technique!

11. Mereka mencoba meyakinkan dirimu kalau orang lain adalah pembohong
Dengan mengatakan bahwa orang lain (keluargamu, teman-temanmu, dan lainnya) adalah seorang pembohong, lagi-lagi ini akan membuatmu mempertanyakan tentang realita. Ini adalah salah satu teknik manipulasi yang dilakukan gaslighter. Membuatmu selalu berpaling kepada sang gaslighter untuk memperoleh informasi yang benar, padahal kamu berkali-kali dibohongi.

So, itu dia beberapa ciri-ciri dari seseorang yang melakukan gaslighting. Gimana menurut kalian? Kamu mengenal seseorang yang seperti ini? Atau kamu bahkan korban dari seorang gaslighting?

Kalau kamu merasa berada dalam toxic relationship, di mana kamu merasa pacarmu melakukan gaslighting, abuse, atau penganiayaan dalam bentuk apapun, jangan diem aja! Di Indonesia, udah ada beberapa organisasi yang memperjuangkan hak-hak para wanita, lho. Try opening up dan consult ke seseorang, supaya kamu juga jadi bisa membandingkan mana yang realita mana yang bukan. Kalau kamu merasa kamu butuh bantuan, kamu bisa menghubungi nomor-nomor berikut:
Yayasan Pulih: 021-78842580, pulihcounseling@gmail.com
LBH Apik Jakarta : 0813 888 22 669, apiknet@centrin.net.id
SAPA Indonesia : 021- 5853849, sapa.indo@gmail.com
Komnas Perempuan: 021-3903963
Komnas Perempuan & Anak RI : 0821 2575 1234

So, for all the women out there, jangan lupa buat stand up for your rights! Jangan pernah diam, it’s time to speak up!
Share:

Sebelum Pacaran, Perhatikan Dulu Beberapa Hal Ini dari Calon Pasangan

Valentine’s day is around the corner! Saya yakin, akan ada banyak yang menggunakan kesempatan hari Valentine ini untuk ‘menembak’ atau merayakan hari jadian mereka. Wohoo! Apakah kamu salah satunya? Well, apakah itu akan betul terjadi di Valentine ini atau nggak, at some point in our lives pasti akan ada saatnya kita memilih dengan siapa kita akan berpacaran, setidaknya kalau kamu memang mau menikah.

Tapi sayang, kadang kita sendiri ragu untuk memulai suatu hubungan karena nggak tahu kriteria apa aja yang harus dilihat dari calon pasangan. Atau sebaliknya, saking kita sudah dibutakan oleh perasaan, kita jadi nggak tahu lagi apa yang harus dipertimbangkan dari calon pasangan. Nah, kalau kamu salah satunya, sebaiknya perhatikan hal-hal penting ini sebelum lanjut ke tahap yang lebih serius. Ada beberapa pertimbangan yang saya pikirkan mengenai calon pasangan, yaitu:

Interests
Sebelum menerima seseorang jadi pacar, salah satu hal yang saya nilai dari dirinya biasanya adalah kesamaan dalam segi hobi atau ketertarikan. Well, kesamaan hobi nggak berarti harus sama persis ya. Misal saya hobi makeup, masa cowoknya harus ikutan suka sama makeup? Nggak mungkin kan? Tapi, common interest ini bicara tentang kegiatan yang bisa kita sama-sama enjoy. Entah itu bisa nge-gym bareng, hiking bareng, nonton bareng, sama-sama suka nyanyi, sama-sama hobi makan, atau hal-hal apapun yang simpel!

Saya sempat dapat pacar yang sukanya seharian berada di rumah dan nggak mau keluar sama sekali, sedangkan saya suka explore, jalan-jalan, menemukan hal-hal baru. Memang sih, bisa saja ganti-gantian, atau sekalian saja lakuin kegiatan masing-masing. Tapi saya lebih suka kalau bisa melakukan sesuatu yang bisa dinikmati bareng-bareng! Kalaupun kamu dan pasangan punya interest yang berbeda, coba juga pikirkan apakah kalian bisa cari jalan tengahnya? Kalau memang bisa, ya go for it! Toh kalian yang menjualankan hubungan. Tapi, masih ada juga sih pasangan yang nggak terlalu mementingkan hal seperti ini. Kalau kamu gimana?

Values
Saya masih bisa toleransi kalau kita nggak punya interest yang sama, tapi kalau bicara soal values atau nilai yang dipegang, ini sudah satu hal yang berbeda lagi. Value yang seseorang pegang sangat berpengaruh kepada keputusan apapun yang dibuat, serta bagaimana cara orang tersebut memandang segala sesuatu. Jadi, akan sulit untuk menjalani kehidupan bersama kalau dari awal kamu nggak setuju atau nggak suka dengan value yang dipegang calon pasanganmu. Walaupun kamu memutuskan berpacaran dengan seseorang sebagai sesuatu yang kasual atau santai, tapi you are who you spend your time with. Kamu akan banyak spend time, mendengarkan, belajar menghormati, mendengarkan, dan berbagi ke pasanganmu. Itu sebabnya get to know his values and character first before committing. A guy with a bad character will turn your relationship full of thorns and thistles. Jangan lanjut dengan alasan ‘saya akan coba mengubah dirinya’ karena you are not his hero. Karakter adalah tanggung jawab masing-masing dan bukan orang lain. So, be careful!

Goals
Common interests help you determine how you spend your free time. Common goals determine how you spend your life. Cobalah bicarakan kepada calon pasanganmu, cita-cita yang dimiliki apa sih? Coba sesuaikan dengan cita-citamu, apakah bisa berkesinambungan satu sama lain? Keputusan, cara berpikir, dan kehidupan seseorang sangat bergantung dengan tujuan hidup yang dimiliki. Goals juga sangat menentukan segala aspek mulai dari tempat tinggal, karier yang dipilih, bagaimana kamu menghabiskan waktu dan uang, dan masih banyak lagi. Itu sebabnya sebelum kamu berkomitmen dengan seseorang, akan ada baiknya kamu tahu lebih dulu ke mana arah tujuan hidupnya. Kamu nggak akan ikutan kereta yang nggak punya arah tujuan, kan? Ingat juga untuk nggak menjadikan goals atau tujuan hidup pasanganmu jadi tujuan hidupmu sendiri. Know yourself first! Dengan demikian kamu akan lebih bisa menilai lelaki macam apa yang kamu inginkan.

Memang sih, mungkin banyak dari kita yang ketika pacaran lebih memilih untuk ‘go with the flow’, tanpa harus mikirin hal-hal ribet seperti ini. Tapi ingat bahwa pacaran nggak cuma sekedar fun aja. Dengan siapa kamu pacaran bisa sangat mempengaruhi kesehatan mental, pola pikir, dan perilakumu. Belajar dari kesalahan masa lalu, saya jadi lebih berhati-hati, bahkan coba konsultasi ke teman yang saya percaya di masa PDKT, supaya saya nggak dibutakan oleh cinta atau ketertarikan fisik semata! Dengan kita coba berpikir secara rasional dalam memilih pasangan, kita akan lebih siap menjalani hubungan!

Gimana dengan kamu? Apakah kamu tipe yang akan coba berpikir rasional, atau tipe go with the flow dalam hubungan?
Share:

Saturday, February 6, 2021

Ciri Nyeri Dada yang Mengarah pada Gejala Penyakit Jantung Koroner

Nyeri dada, kita pasti pernah mengalami. Jika tiba-tiba dada terasa nyeri, muncul kekhawatiran akan penyakit berbahaya bukan?
Kemunculan nyeri dada tidak selalu berarti gejala penyakit jantung koroner. Pada kenyatannya, nyeri dada bisa disebabkan oleh banyak hal.

Melansir Health Line, nyeri dada yang sama sekali tidak terkait dengan jantung dapat disebabkan oleh organ-organ dada seperti otot dada, tulang dada, selaput paru, dan paru-paru dipaksa bergerak secara berlebihan.

Perasaan cemas dan gangguan depresi juga dapat membuat dada seseorang terasa tertekan.
Meski demikian, timbulnya nyeri dada tetap saja perlu diwaspadai siapa saja kerena bisa mengarah pada tanda-tanda penyakit jantung koroner.

Lantas, bagaimana ciri-ciri nyeri dada yang mengarah pada gejala penyakit jantung koroner?
Merangkum Mayo Clinic, pada dasarnya, nyeri di dada dapat dicurigai sebagai gejala penyakit jantung koroner jika penderitanya memiliki faktor risiko penyakit mematikan ini.

Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya berupa kolesterol, gula darah, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan merokok.
Jika penderita nyeri dada terbukti tidak memiliki faktor risiko itu, maka nyeri dada yang dialami kecil kemungkinan terkait dengan nyeri dada pada kasus jantung koroner.

Selain itu, nyeri dada pada penyakit jantung koroner biasanya akan terasa sakit di sebelah dada kiri yang menyebar ke tangan, leher, dan tengkuk.

Rasa nyerinya seperti ditindih. Penyakit jantung koroner yang terjadi akibat penyumbatan lemak dan kolesterol tidak terkontrol akan meyebabkan darah yang mengalir ke jantung tidak selancar sebelumnya atau tidak seperti pada kondisi normal, sehingga ketika melakukan aktifitas berat akan terasa nyeri di dada.

Jika penyumbatan masih dalam tahap awal, nyeri dada bisa reda dengan istirahat. Tapi, jika penyumbatan ini tetap dibiarkan, seiring berjalannya waktu bisa menyebabkan nyeri dada meski hanya sedang melakukan aktivitas biasa.
Ketika penyumbatan pembuluh darah arteri yang berbentuk plak atau kerak pecah, akan terjadi serangan jantung.

Serangan jantung memiliki rasa nyeri dada dengan sifat nyeri yang sama pada penyakit jantung koroner.
Hanya, serangan jantung ini bisa juga menyebabkan rasa ingin muntah, dada sebelah kiri sangat berat dan kaku, serta tidak terkait dengan aktifitas fisik.

Menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat adalah kunci utama untuk terhindar dari nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung koroner.

Namun, apabila punya riwayat nyeri, akan lebih baik bagi siapa saja untuk segera memeriksakan diri ke dokter terkait nyeri dada yang dialami


Share:

5 Penyebab Nyeri Dada Selain Serangan Jantung

Umumnya nyeri dada jadi salah satu tanda serangan jantung. Tapi memang bukan indikator satu-satunya. Karena itu perawatan darurat perlu segera dilakukan ketika nyeri dada diikuti tanda lain.

Melansir Harvard Health Publishing, Anda musti mendapatkan perawatan darurat nyeri dada saat timbul gejala lain seperti, sensasi tekanan yang tidak nyaman, sesak napas, timbul sensasi terbakar, mual atau muntah mendadak, sakit kepala, rasa lelah yang tidak biasa, keringat dingin juga salah satu atau kedua lengan tiba-tiba berat dan lemah.

Nyeri pada dada bukan seperti pegal pada lutut atau punggung bawah. Kondisi ini tak bisa dianggap sepele dan karena itu perlu diagnosis segera oleh dokter.
Tak hanya serangan jantung, nyeri dada juga jadi gejala penyakit lain yang kerap tidak disadari.

1. Penyakit asam lambung (GERD)
Nyeri dada bisa berhubungan dengan penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Melansir dari Healthline, American College of Gastroenterology (ACG) menyebut nyeri dada seperti ini sebagai noncardiac chest pain (NCCP).

Dalam beberapa kasus, nyeri dada akibat GERD biasanya mempengaruhi tubuh bagian atas. Namun rasa sakit kerap berpusat di belakang tulang dada Anda atau tepatnya di area bernama epigastrium.
NCCP kadang disertai dengan rasa terbakar di belakang tulang dada dan mungkin tidak terlalu terasa di di lengan kiri.

Refluks asam lambung mengakibatkan kerusakan dalam kerongkongan. Kemudian terjadi esophageal spasm (kejang esofagus) atau pengetatan otot-otot di sekitar tabung makanan. Kejang esofagus bisa mengakibatkan rasa sakit di tenggorokan dan bagian atas dada Anda.

2. Maag
Tukak lambung atau maag merupakan kondisi luka pada lambung, usus 12 jari atau pada kerongkongan. Mengutip dari Alodokter, luka pada lambung disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori dan konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti, ibuprofen, diclofenac, atau meloxicam juga konsumsi obat lain seperti, aspirin, kortikosteroid, dan obat antidepresan.
Meski rasa sakit bersumber pada saluran cerna, maag mampu menimbulkan gejala nyeri dada atau sensasi terbakar. Ini pun dibarengi dengan perut kembung, mual, dan muntah berisi cairan asam lambung.

3. Pneumonia
Melansir dari NHS Inform, saat Anda merasakan nyeri dada yang makin memburuk saat menghirup dan menghembuskan napas, ini kemungkinan ada masalah pada paru-paru atau jaringan sekitar paru-paru. Besar kemungkinan ini gejala pneumonia.

Gejala nyeri dada pun kerap diikuti dengan batuk dan sesak napas.
Pneumonia merupakan radang pada paru-paru yang biasanya disebabkan infeksi. Jika mengalami pneumonia, ada gejala-gejala lain yang biasa mengikuti diantaranya, batuk (biasanya batuk berdahak), demam, banyak berkeringat, napas pendek, mual atau muntah dan sakit kepala.

4. Serangan panik
Sebagian kasus nyeri dada jadi bagian dari kecemasan atau serangan panik (panic attack). Perasaan cemas luar biasa juga bisa mengakibatkan jantung berdebar, berkeringat, sesak napas dan pusing.
Sebagian besar serangan panik berlangsung selama 5-20 menit. Dalam jangka panjang, sebaiknya Anda mengunjungi psikolog atau layanan kesehatan jiwa.

5. Otot tegang
Nyeri dada bisa pula berhubungan dengan masalah otot dan tulang. Saat dada terasa sakit saat disentuh, biasanya ini disebabkan otot dada yang tegang. Dengan istirahat, otot akan rileks dan rasa sakit pun reda.

Akan tetapi jika Anda mengalami rasa sakit, bengkak dan nyeri di sekitar tulang rusuk, kemudian rasa sakit makin parah saat berbaring, menarik napas dalam-dalam, batuk dan bersin, berarti Anda memiliki kondisi yang disebut costochondritis.

Mengutip dari NHS Inform, costochondritis disebabkan oleh peradangan pada persendian antara tulang rawan yang menyambungkan tulang rusuk ke tulang dada (sternum). Sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter untuk memperoleh terapi pengobatan.
Share:

15 Penyebab Nyeri Dada yang Harus Diwaspadai

Penyebab nyeri dada bisa datang dari berbagai faktor bukan hanya karena sakit jantung. Penyebab dada sakit dan terasa nyeri tak boleh diabaikan.
Dada terasa nyeri tentu bisa membuat Anda tidak nyaman bahkan mengganggu aktivitas yang tengah dilakukan. Kondisi ini juga dapat menjadi tanda adanya masalah pada jantung, pernapasan, pencernaan, tulang dan otot, bahkan kesehatan mental.

Ketika mengalami dada sakit atau nyeri dada sebelah kanan maupun kiri, Anda perlu menganggapnya serius. Sebab bisa saja hal tersebut disebabkan oleh kondisi medis yang berbahaya. Jika dibiarkan, maka dikhawatirkan akan mengancam nyawa.

Penyebab nyeri dada
Nyeri dada bisa berlangsung selama beberapa menit atau untuk waktu yang lama. Kondisi ini juga dapat disertai oleh gejala lain. Adapun beberapa penyebab dada terasa nyeri yang mungkin terjadi, yaitu:
1. Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika adanya penyumbatan pada salah satu arteri atau lebih yang memasok darah ke jantung sehingga menyebabkan kematian sel-sel otot jantung. Meski mirip dengan nyeri dada angina, namun serangan jantung biasanya lebih parah. Pada kondisi ini, pengidap serangan jantung akan merasakan nyeri dada sebelah kiri atau tengah dan tak hilang meski telah beristirahat. Selain itu, Anda juga bisa mengalami mual, sesak napas, lemah, berkeringat dingin, dan denyut nadi cepat atau tak teratur.

2. Angina
Angina terjadi ketika suplai darah yang mengalir ke otot jantung berkurang. Hal ini menyebabkan dada terasa nyeri dan tertekan, seperti jantung tengah terjepit. Selain itu, Anda juga dapat merasakan nyeri di area lain pada bagian atas tubuh dan pusing. Lain halnya dengan serangan jantung, angina tidak menimbulkan kerusakan permanen pada jaringan jantung dan umumnya dapat hilang setelah beristirahat.

3. Miokarditis
Miokarditis terjadi karena peradangan otot jantung yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Kondisi ini menyebabkan nyeri dada ringan atau sensasi ditekan. Selain itu, Anda juga dapat merasakan sesak napas, pembengkakan di kaki, demam, kelelahan, dan jantung yang berdebar kencang.

4. Perikarditis
Perikarditis terjadi ketika kantong tipis yang mengelilingi jantung mengalami peradangan karena infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini menyebabkan dada terasa nyeri yang tajam di bagian tengah atau kiri, bahkan terkadang menjalar ke punggung. Sakit juga bisa terasa lebih buruk ketika bernapas, menelan makanan atau berbaring terlentang. Anda mungkin merasakan gejala lain, seperti kelelahan, sakit otot, dan demam ringan.

5. Prolaps katup mitral
Prolaps katup mitral merupakan suatu kondisi di mana katup jantung gagal menutup dengan benar. Hal ini dapat menyebabkan dada terasa nyeri, jantung berdebar, dan pusing. Akan tetapi, pada kasus yang ringan Anda mungkin tak merasakan gejala apa pun.

6. Emboli paru
Emboli paru merupakan gumpalan darah yang masuk ke dalam arteri di salah satu paru-paru. Rasa nyeri dan sesak di dada akibat emboli paru muncul secara bertahap atau tiba-tiba dan mirip dengan serangan jantung. Kondisi ini bisa terasa semakin parah ketika melakukan aktivitas fisik. Anda juga bisa mengalami gejala lain, seperti sesak napas, pembengkakan kaki bagian bawah, dan batuk darah yang bercampur lendir.

7. Pneumonia
Pneumonia atau abses paru-paru dapat menyebabkan dada terasa nyeri yang tajam dan menusuk, terutama saat Anda menarik napas. Kondisi ini umumnya merupakan komplikasi dari flu atau infeksi pernapasan lainnya. Gejala lain yang dapat Anda rasakan, yaitu demam, kedinginan, batuk berdahak atau berdarah.

8. Pleuritis
Pleuritis atau radang selaput dada terjadi ketika lapisan paru-paru dan dada mengalami peradangan atau iritasi. Hal ini bisa menyebabkan Anda merasakan nyeri dada yang tajam saat bernapas, batuk atau bersin. Anda juga bisa mengalami sesak napas, batuk-batuk, dan nyeri yang menyebar ke seluruh tubuh bagian atas.

9. GERD
Dada terasa nyeri juga dapat disebabkan oleh GERD atau kenaikan asam lambung. Nyeri dada yang dihasilkan pun disebut dengan heartburn karena disertai sensasi terbakar yang terasa lebih buruk ketika Anda berbaring. Kondisi ini juga bisa menyebabkan Anda sulit menelan, dan seperti ada yang tersangkut di tenggorokan.

10. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan luka di bagian dalam lambung yang terjadi akibat infeksi bakteri atau pengikisan oleh asam lambung. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang merokok, minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit. Selain dada terasa nyeri, tukak lambung juga bisa menyebabkan perut terasa penuh, kembung, mual, tinja berdarah, hilang nafsu makan, dan berat badan turun secara tiba-tiba.
11. Ketegangan otot dada

Mengangkat sesuatu yang terlalu berat atau tidak mengangkatnya dengan benar bisa menyebabkan Anda mengalami ketegangan otot dada. Dada pun akan terasa nyeri untuk sementara waktu, namun biasanya akan membaik setelah Anda beristirahat. Jika nyeri terasa sangat parah, maka bisa saja otot telah robek sehingga memerlukan pembedahan.

12. Cedera atau patah tulang rusuk
Cedera atau patah tulang rusuk bisa menyebabkan nyeri dada yang cukup hebat setiap kali Anda bernapas, menekuk atau memutar tubuh bagian atas, dan menekan bagian yang sakit. Bahkan area tempat tulang rusuk bergabung dengan tulang dada juga bisa meradang.

13. Serangan kecemasan atau serangan panik
Ketika mengalami serangan kecemasan atau serangan panik, dada akan terasa nyeri menusuk di bagian tengah. Selain itu, Anda juga mungkin mengalami mual, berkeringat dingin, jantung berdebar kencang, pusing, dan sulit bernapas. Akan tetapi, serangan kecemasan dapat terjadi karena dipicu oleh peristiwa yang akan datang, sementara serangan panik terjadi tanpa pemicu yang jelas.

14. Kostokondritis
Adalah kondisi peradangan pada persendian kostokondral atau tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri dada dan gejala lain yang menyerupai serangan jantung.

15. Pankreatitis
Pankreatitis adalah penyakit peradangan yang menyerang pankreas. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri pada perut yang muncul tiba-tiba dan bisa merambat hingga ke dada dan punggung. Adapun gejala lain yang turut menyertai nyeri dada pada pankreatitis adalah demam, muntah, rasa mual dan denyut nadi yang cepat.

Kapan harus ke dokter jika dada terasa nyeri?
Dikutip dari WebMD, jika dada sakit dan nyeri disertai gejala berikut, maka Anda sebaiknya menghubungi dokter. Berikut gejala yang harus diwaspadai:
  • demam, menggigil, atau batuk mengeluarkan lendir berwarna kuning kehijauan
  • masalah menelan 
  • nyeri dada yang parah dan tak kunjung sembuh
Adapun gejala yang mengharuskan Anda segera ke rumah sakit adalah jika merasakan dada sakit disertai dengan:
  • perasaan tiba-tiba tertekan, sesak atau remuk di bawah tulang dada
  • nyeri yang menyambar ke rahang, lengan kiri, atau punggung
  • sesak napas, terutama setelah tidak aktif dalam waktu yang lama
  • mual pusing, detak jantung cepat atau pernapasan cepat, kebingungan, warna pucat atau keringan berlebih
  • tekanan darah sangat rendah atau detak jantung sangat rendah
Jika dada terasa nyeri tak kunjung hilang setelah Anda beristirahat atau malah semakin memburuk, sebaiknya segera cari bantuan medis. Dokter akan melakukan pemeriksaan guna menentukan penyebab dan penanganan yang tepat untuk keluhan Anda tersebut. Jangan sampai mengabaikannya karena bisa saja mengancam keselamatan jiwa Anda.
Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter

Blog Archive