Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Showing posts with label Wedding. Show all posts
Showing posts with label Wedding. Show all posts

Monday, September 21, 2020

15 Kunci Rumah Tangga Bahagia, Hubungan Suami-Istri Harmonis

Setelah menikah dan menjalani bahtera rumah tangga, tentulah semua pasangan menginginkan rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Rumah tangga yang bahagia tentu tidak dapat terjadi tanpa adanya proses dan pembelajaran dari masing-masing pasangan.
Namun keinginan tersebut tidak selalu terwujud dengan mudahnya. Dalam rumah tangga tentu akan ada beberapa masalah dalam menuju perjalanan rumah tangga yang bahagia. Tetapi, setiap masalah yang muncul tentunya memiliki solusi tersendiri untuk diatasi.

1. Menikmati kehidupan satu sama lain
Inti dari keluarga yang bahagia adalah bahwa mereka benar-benar mengangkat satu sama lain dan bahwa semua bermuara pada bagaimana mereka memperlakukan satu sama lain.
Menurut Rabbi Shmuley Boteach, seorang keluarga dan penasihat hubungan yang berbasis di New York, ia menyebutkan bahwa, "ada kegembiraan yang menjadi ciri interaksi mereka."
Contohnya saja ketika orangtua pulang dan anak-anak akan senang melihat orangtuanya pulang.
Begitu sebaliknya, ketika anak-anak pulang dari sekolah dan disambut dengan bahagia oleh orangtua mereka.

2. Saling bertukar cerita
Saling bertukar cerita bisa menjadi kunci keluarga bahagia yang bisa Mama dan Papa coba di rumah. Hal ini agar tidak terjadinya kebosanan yang menyebabkan terjadinya disgungsi mulai dari perselingkuhan hingga anak-anak yang lebih memilih bersama teman dariapda keluarga.
Mulailah dengan saling bertukar cerita mengenai kesibukan hari ini, tanyakan pada pasangan atau anak-anak bagaimana mereka melalui harinya.
Dengan bercerita, bisa membuat hubungan satu sama lain menjadi lebih dekat dan memperkuat rumah tangga yang bahagia.

3. Prioritaskan pernikahan
Memprioritaskan pernikahan juga menjadi kunci rumah tangga yang bahagia. Banyak pasangan yang telah memiliki anak akan menjadikan mereka sebagai prioritas utama, yang pada akhirnya membuat hubungan dengan pasangan mulai berkurang.
Rabbi Shmuley Boteach juga mengatakan, "hal ini buruk bagi keluarga, karena anak-anak pada akhirnya akan keluar rumah juga."
Jadi usahakan tetap memprioritaskan pernikahan dengan saling terbuka satu sama lain perihal apapun ya, Ma!

4. Makan malam bersama keluarga
Sering di anggap sepele, ternyata makan malam bersama keluarga juga bisa menjadi kunci rumah tangga yang bahagia lho, Ma!
Menurut Rabbi Shmuley Boteach, "makan malam keluarga sangat penting, ini bisa menjadi penghubung satu sama lain."
Boteach juga menyarankan minimal empat kali dalam seminggu Mama dan Papa menyempatkan makan malam bersama. Baik hanya berdua, ataupun mengikutsertakan anak-anak di dalamnya.

5. Menghabiskan waktu bersama
Menghabiskan waktu bersama keluarga memang menjadi kunci rumah tangga bahagia yang mungkin sulit dilakukan bagi banyak pasangan. Mulai dari kurangnya waktu, hingga rasa lelah yang membuat ingin segera pergi istirahat.
Tetapi cobalah menyempatkan menghabiskan waktu bersama seperti menceritakan sesuatu sebagai pengantar tidur anak, atau saling bertukar cerita dengan pasangan sebelum tidur.

6. Prioritaskan keluarga sebelum teman
"Dalam keluarga yang bahagia, keluarga didahulukan oleh teman," kata Rabbi Shmuley Boteach.
Hal ini seringkali terjadi pada anak-anak, mereka akan lebih mudah merasa bosan dan ingin mencari kesenangan di luar rumah bersama teman mereka. Biarkan mereka melakukan itu, tetapi sebagai orangtua penting memberi tahu mereka bahwa keluarga tetap lebih penting dari teman.
Sehingga dengan begitu, baik pasangan ataupun anak-anak akan tetap menempatkan keluarga sebelum teman sebagai prioritas mereka. Inilah yang menjadi kunci bahagia kehidupan rumah tangga.

7. Membatasi kegiatan anak setelah sekolah
Saat ini semakin banyak anak-anak yang memiliki jadwal lebih atau ikut sibuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Hal ini membuat orangtua harus mengantarkan mereka dalam segala kegiatannya, sehingga anak-anak tidak pernah di rumah pada saat tertentu.
Bagi Rabbi Shmuley Boteach, hal ini bukanlah cara untuk membuat keluarga bahagia. Cobalah membuat kegiatan setelah sekolah sendiri melalui keluarga. Misalnya dengan mengajak anak bermain sepatu roda atau bersepeda bersama di taman dekat rumah.

8. Memiliki ritual tersendiri
"Keluarga membutuhkan ritual," kata Rabbi Shmuley Boteach. Ritual sendiri dapat bersifat keagamaan, nasional, atau bahkan khusus keluarga seperti memakan pizza bersama setiap minggu.
Barbara Fiese, PhD, profesor dan ketua psikologi di Universitas Syracuse di New York, setuju. "Keluarga bahagia memiliki ritual yang bermakna dan tidak tertekan oleh mereka," katanya. "Mereka bisa menjadi unik untuk keluargamu sendiri. Ritual cenderung membawa anggota keluarga dekat karena mereka diulang dari waktu ke waktu."
Agar ritual keluargamu tidak kaku, buatlah semenarik dan semenyenangkan mungkin, hal ini agar hubungan satu sama lain lebih dekat karena terus mengulang dari waktu ke waktu.

9. Tetap jaga intonasi suara
Kunci keluarga yang bahagia juga dengan berbicara yang lembut satu sama lain, terlebih pada anak-anak. Pastikan ada lingkungan yang tenang di rumah sehingga kamu dan pasanganmu dapat menciptakan lingkungan yang damai bersama anak-anak.
Usahakan menjaga intonasi suara agar tidak berteriak terlebih pada anak. Bicaralah dengan mereka secara perlahan, beri mereka aturan dan hukuman jika mereka melanggar. Tetapi tetap usahakan untuk tidak berteriak, hal ini akan menunjukkan bahwa kamu di luar kendali dan justru akan menciptakan lingkungan yang tidak damai di rumah.

10. Jangan bertengkar di hadapan anak-anak
Pertengkaran dengan pasangan mungkin menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindari, terlebih ketika kedua belah pihak sedang dalam keadaan yang tidak baik. Untuk mempertahankan rumah tangga yang bahagia, usahakan untuk tidak bertengkar dihadapan anak-anak.
Rabbi Shmuley Boteach mengatakan bahwa cobalah untuk tidak bertengkar di hadapan mereka, "Jika anak-anakmu melihatmu berkelahi dan berdebat, segera minta maaf dan katakan padanya, 'Kami minta maaf kamu harus melihatnya. Kami baru saja berselisih, tetapi semuanya baik-baik saja sekarang."

11. Jangan terlalu banyak bekerja
Orangtua sering beranggapan bahwa dengan bekerja lebih giat, mereka akan mendapatkan banyak uang untuk mencukupi kebutuhan anak-anak mereka.
Namun dengan bekerja terus menerus dan tidak membiarkan anak bermain bersama, tentu saja membuat anak merasa bosan. Padahal, kunci kebahagiaan rumah tangga adalah ketika pasangan dan anak-anakmu merasa dihargai dengan menghabiskan waktu bersama.
Meskipun orangtua memiliki tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan anak dengan bekerja, tetapi tetap berikan waktu luang bagi anak-anak agar mereka tetap merasa berharga di mata orangtuanya.

12. Usahakan menjaga harmonisasi antara saudara
Persaingan saudara bisa memecah belah. "Saya mencoba berbicara kepada anak-anak saya tentang betapa beruntungnya mereka memiliki saudara kandung," kata Rabbi Shmuley Boteach.
Oleh karena itu, untuk membangun rumah tangga yang bahagia dibutuhkan harmonisasi antara anak satu dengan yang lainnya. Sebagai orangtua, penting untuk menjaga harmonisasi anak-anak agar tidak terjadi pertengkaran diantara mereka.

13. Buat lelucon pribadi
Ahli juga menyebutkan bahwa memiliki lelucon di dalam keluarga membuat hubungan satu sama lain menjadi lebih dekat dalam membangun rumah tangga yang bahagia. Kamu dan pasanganamu juga bisa memberikan nama panggilan satu sama lain yang terdengar lucu dan berbeda dari biasanya.

14. Bersikap fleksibel
Seseorang harus memiliki sikap fleksibel agar hubungan mereka berjalan tidak menegangkan dan membosankan. Begitu pula dalam membangun rumah tangga yang bahagia, kamu dan pasangan harus bersikap fleksibel kepada seluruh anggota keluarga agar lebih mudah menyeimbangi sikap satu sama lain.

15. Berkomunikasi
Kunci keluarga bahagia memang tak lepas dari yang namanya komunikasi. Dalam keluarga yang bahagia, semua anggota unit keluarga harus bisa berkomunikasi secara terbuka satu sama lain.
Rose J. Perkins, EdD, profesor psikologi di Stonehill College di Easton, Mass., mengatakan bahwa keluarga yang bahagia adalah mereka yang berkomunikasi satu sama lain.
Dengan menjalankan komunikasi yang lebih terbuka satu sama lain, ini bisa membantu membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia. 

Sumber:
popmama.com
Share:

Tuesday, September 15, 2020

18 Tips Bahagia dalam Rumah Tangga Selamanya

Sebuah rumah tangga akan berkembang menjadi sebuah keluarga yang lengkap. Namun sayangnya tidak semua orang beruntung memiliki keluarga utuh dan juga rumah tangga yang bahagia.

1. Ketenangan
Saat anda mengalami permasalahan maka anda bisa mengingat kembali tujuan pernikahan yang pernah diucapkan anda dan pasanga. Biasanya dalam Islam ada yang disebut, pernikahan yang mendapatkan sakinah (ketenangan), mawaddah (rasa cinta) dan rahmah (kasih sayang) di dalamnya. Jika tujuan lainnya ditambahkan maka anda tinggal mengingat kembali dan menyatakannya pada pasangan juga. Rasanya tidak mungkin ketenangan, cinta dan kasih sayang secara bersamaan dalam hidup apabila anda tidak berusaha dan menyepelekannya.

2. Luangkan Waktu
Makna Cinta dalam Psikologi sangatlah luas, namun dalam rumah tangga cinta saja sudah tidak cukup. Banyak permasalahan yang dianggap “realistis” yang harus dikerjakan sehingga bisa menambah keharmonisan keluarga dan rumah tangga dan salah satunya adalah meluangkan waktu. Meluangkan waktu disini maksudnya adalah mencoba memberikan waktu untuk keluarga apapun keadaannya, buatlah jadwal bertemu keluarga dan pastikan rencana tersebut berjalan.

3. Jaga Ucapan
Ketika anda hidup bersama orang lain yang menjadi suami/istri memang mereka sudah menerima anda dengan sepenuh hati. Namun setiap manusia akan melewati hidup yang naik turun. Ketika orang tersebut bahagia tentu tidak ada masalah. Namun bagaimana ketika mereka dirundung kesulitan ? Peran keluarga di sini adalah untuk saling menyemangati dan juga mendukung. Gunakan kata positif untuk bisa membangun hubungan dengan baik dan membuktikan bahwa anda mendukung pasangan anda.

4. Beribadah Bersama
Psikologi Agama pernah menyatakan bahwa pasangan yang beribadah bersama akan lebih mengerti satu sama lain. Biasanya suami dan istri yang menanamkan kebiasaan untuk beribadah bersama tentu memiliki tujuan dan juga cita-cita yang tidak hanya menenangkan iman dan perasaan mereka namun juga hubungan rumah tangga agar tetap kompak. Terutama mereka yang sama-sama saling mengingatkan dalam beribadah kepada Tuhan.

5. Saling Mengalah
Langkah selanjutnya yang bisa menjadi tips ampuh dalam kebahagian rumah tangga yaitu saling mengalah. Ketika seseorang ingin berumah tangga maka mereka bukan anak-anak yang tidak berpikir panjang. Dimana anda harus bisa menanamkan serta menerapkan sikap saling mengalah diantara pasangan. Sikap dan pikiran egoisnya (rasa ingin menang dan benar) haruslah dihilangkan demi bisa hidup bersama dan tentu demi anak. Sebenarnya, Cara Menghilangkan Sifat Egois dalam Diri tidak mudah namun akan berguna selamanya.

Misalnya saja, ketika terjadi  ketegangan dalam rumah tangga, maka anda bisa menggunakannya untuk membuktikan bahwa anda bisa mengalah satu sama lain. Karena pikiran yang jernih tidak didapatkan dari rasa marah di dalam hati dan yang ada keputusan buruk yang anda ambil.

6. Saling Menjaga Hak dan Kewajiban
Kehidupan rumah tangga bisa dibilang sebagai sebuah struktur organisasi terserderhana dan terdekat dengan kita. Dimana,  ayah merupakan seorang pemimpin, ibu sebagai manajer, dan anak-anak adalah anggota dan supervisor untuk diri masing-masing. Peran Ayah Dalam Keluarga yang mengutamakan agar keluarga tetap ada di jalur yang benar menurut agama dan norma. Peran Ibu dalam Keluarga yang mengatur dibalik kepemimpinan ayah dan sebagainya. Sehingga rumah tangga akan harmonis jika sesuai dengan porsinya.

7. Komunikasi
Cukup banyak keluarga modern menjadikan komunikasi sebagai masalah rumah tangga terbesar. Mereka tidak bisa lagi menyempatkan diri, padahal hanya untuk bisa mengobrol dan menanyakan apa yang dibutuhkan  keluarga dan pasangan. Hal ini juga yang menyebabkan banyak anak menjadi nakal dan bergaul dengan cara yang salah. Padahal, jika komunikasi yang intens dilakukan dengan pasangan, rumah tangga akan damai.

8. Hubungan Intim
Bohong jika hubungan intim bukan permasalahan utama. Hubungan intim merupakan salah satu kunci bagaimana rumah tangga bahagia. Teori Cinta dalam Psikologi Sosial bahkan menjelaskan bahwa rasa cinta dilengkapi dengan hubungan intim dalam rumah tangga tentu lebih lengkap. Karena hal tersebut sudah naluri manusia.

9. Tangani Masalah
Keretakan rumah tangga biasanya terjadi karena masalah yang tidak bisa diatasi dengan baik. Padahal rumah tangga bisa dibuat layaknya hubungan persahabatan. Bukankah biasanya hubungan persahabatan adalah ketulusan menemaninya dalam menghadapi suatu persoalan. Nah jika terjadi masalah seperti ini segera tangani dan perbaiki hubungan. Sampai kapan anda terus lari dari permasalahan dan menghadapi keluhan yang sama berulang-ulang. Misalnya seorang istri yang mengeluhkan perekonomian yang dirasa sepele, namun anda sebagai pasangan jelaskan bahwa anda mengalami kesulitan dalam mencari uang dan juga ajak untuk duduk dan mencari solusi bersama.

10. Menjaga Penampilan
Seringkali karena sudah menikah dan pasangan sudah tahu kelemahan anda atau wajah terburuk anda maka anda malas bersolek di depan istri ataupun suami. Seorang istri terutama diwajibkan untuk berpenampilan menarik di hadapan suami. Mengingat seorang pria memiliki naluri alami karena menyukai wanita yang berpakaian menarik, wajah cerah dan dipenuhi senyuman. Jika anda tidak merubah penampilan, bisa jadi terjadi hal yang tidak diingkan sampai ada Dampak Psikologis Perselingkuhan Pria dan Wanita,  yang bisa terjadi.

11. Terima Kekurangan
Anda sudah memutuskan untuk memilih maka jangan menyesal, Kunci rumah bisa bahagai sera rukun karena memang anda bisa memahami serta berhasil menerima kekurangan pasangan. Hal seperti ini penting karena kadang seseorang menganggap bahwa dirinya adalah orang yang paling sempurna dan lupa bahwa cermin bisa memberikan jawaban bahwa anda justru memiliki banyak kekurangan. Begitupun pasangan anda yang adalah manusia biasa, yang kadang melakukan kesalahan dan hal yang mungkin benci.

12. Jangan Membandingkan
Seringkali ketika pernikahan terjadi anda membandingkan pasangan dengan orang lain. Ingat! apa yang anda lihat hanya bagian luar saja, bisa jadi orang lain melihat hubungan anda baik-baik saja padahal misalnya istri anda malas. Atau orang lain melihat pasangan anda tampan dan sempurna padahal ia tukang menipu ataupun ternyata kasar dan sering melakukan kekerasan. Bisa jadi juga ternyata pasangan mereka mengalami Narcissictic Personality Disorder (Narsistik).

13. Jangan Mengekang
Seringkali seseorang yang sudah terikat atau menikah mengekang dan bersikap berlebihan. Perlu diingat andapun sudah tahu batasan ketika sudah menikah. Mereka yang memiliki permasalahan biasanya karena bosan atau ingin menghirup udara segar namun dikekang. Upayakan mereka mengerti kebijakan rumah tangga anda namun jangan dikekang

14. Belajar Memaafkan
Apakah anda Tuhan yang tidak pernah salah ? Jika muncul pertanyaan ini maka anda bisa berpikir kenapa anda tidak memaafkan pasangan anda. Tips membahagiakan rumah tangga dengan belajar memaafkan pasangan anda, terutama jika masalahnya sepele. Sikap saling memaafkan, akan menenangkan anda dan juga tentu membuat hati pasangan anda luluh. Kecuali permasalahan sudah terlalu besar dan fatal. Maafkan mereka dan cukup cari solusi yang tidak merugikan anda. Cara Memaafkan Diri Sendiri dari Kesalahan Masa Lalu saja tidak mudah apalagi memaafkan orang lain. Namun anda harus mencoba.

15. Saling Bercanda
Bercanda bisa mewarnai rumah tangga anda menjadi lebih menarik dan tentu menyenangkan. Terutama bercanda dan bercengkaram bersama keluarga. Namun, anda juga jangan selalu bercanda ketika pasangan mengajak anda berbicara serius. Gunakan waktu untuk bercanda dan bermain games untuk bisa menambah cara komunikasi yang baik dan menyenangkan.

16. Mendengarkan
Naluri manusia memang lebih senang berbicara dibandingkan mendengarkan,namun tips rumah tangga yang bahagia adalah saling mendengarkan. Dimana mereka yang saling mendengarkan dan mengerti akan tahu apa yang dirasakan oleh pasangan sehingga kita bisa mengerti apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan.

17. Sabar
Sabar merupakan kunci dari berbagai permasalahan termasuk dalam rumah tangga. Dimana sabar bukanlah hal yang mudah dilakukan,namun banyak pasangan yang berhasil menerapkannya dan menyelamatkan mereka dari permasalahan yang ada. Kesabaran bisa jadi kunci terbesar sampai pasangan tersebut menjadi kakek dan nenek.

18. Adukan Pada Tuhan
Mungkin beberapa masalah rumah tangga, anda merasa sanggup menuntaskannya. Namun bagaimana jika anda melewati permasalahan yang sulit anda selesaikan dalam rumah tangga ? Bisa jadi karena Anda merasa sebagai orang yang berpendidikan, memiliki banyak ilmu, dan lupa bahwa semua ada di tangan Tuhan. Maka adukan apa yang anda rasakan dan tentu pasti ada jalannya untuk tetap bisa harmonis.

Membicarakan mengenai keharmonisan keluarga memang tidak pernah ada habisnya, khususnya rumah tangga. Mengingat setiap orang memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tentu jika anda tidak membandingkan dan menerima kekurangan serta sama-sama berubah ke arah yang lebih baik akan lebih bijaksana lagi dan lebih menyenangkan.

Sumber:
dosenpsikologi.com
Share:

8 Materi yang Wajib Dipelajari Sebelum Menikah

Membekali calon pengantin, baik pihak wanita maupun pria- pengetahuan seputar kesehatan reproduksi, pengasuhan anak, keuangan keluarga, dengan harapan keduanya bisa lebih siap menghadapi kehidupan perkawinan sehingga mampu menekan angka perceraian, stunting (balita gagal tumbuh karena kurang gizi) dan kemiskinan.

1. Makna pernikahan bagi masing-masing pasangan
Materi ini adalah materi brainstorming untuk membuka wacana berpikir kedua calon pasutri tentang arti pernikahan, hal yang ingin dicapai dalam pernikahan, maupun gambaran pernikahan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan. Hal ini akan memberi kesempatan tiap pihak untuk mengenal pasangan dengan lebih baik, serta sama-sama berdiskusi untuk menyamakan persepsi tentang pernikahan.

2. Komitmen pernikahan
Calon pasutri perlu menyadari bahwa pernikahan adalah komitmen yang akan dijalani seumur hidup. Tujuannya, agar masing-masing dapat membangun kesiapan untuk menjalani pernikahan, dan mempersiapkan diri untuk senantiasa melakukan penyegaran hubungan pernikahan agar tidak terjadi kejenuhan.

3. Komunikasi efektif antarpasangan
Banyak perselisihan yang terjadi dalam pernikahan disebabkan oleh kesalahan dalam berkomunikasi. Tidak banyak yang menyadari bahwa pria dan wanita memiliki perbedaan cara berkomunikasi yang kelak akan membawa pengaruh besar saat berumah tangga. Karenanya, saling memahami bagaimana cara masing-masing dalam mengkomunikasikan sesuatu dan memahami perbedaan cara penyampaian pesan antar individu menjadi penting untuk dipelajari. Hal ini juga akan membantu pasangan nantinya dalam proses penyelesaian masalah karena sudah memahami cara komunikasi masing-masing.

4. Proses penyelesaian masalah
Dalam materi ini pasangan akan belajar bahwa dalam pernikahan akan ada tantangan-tantangan yang dapat menjadi pemicu permasalahan. Sehingga, masing-masing individu diharapkan dapat mempelajari dan mempersiapkan diri serta mencari jalan keluar yang disepakati bersama bila masalah tersebut muncul. Selain itu, pasangan juga akan belajar alternatif problem solving yang dapat diterapkan ketika berhadapan dengan masalah.

5. Pengetahuan finansial
Materi ini mengajak pasangan untuk saling terbuka dalam hal finansial dalam bentuk mengetahui pemasukan pasangan, biaya yang akan ditanggung pasangan sebelum menikah, biaya yang akan dikeluarkan setelah menikah, dan cara-cara mengatur keuangan selama hidup berumah tangga. Meskipun kondisi finansial yang baik bukanlah faktor utama kebahagiaan rumah tangga, namun masalah finansial kerap menjadi sumber masalah dalam rumah tangga. Mempersiapkannya sejak dini dapat mengurangi potensi konflik karena urusan keuangan.

6. Penyesuaian diri
Materi ini akan memberikan gambaran kepada pasangan bahwa menikah adalah proses penyesuaian diri sepanjang hidup, baik menyesuaikan diri untuk hidup dengan pasangan beserta kebiasaannya dan keluarganya, sekaligus menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan yang akan dijalani selama hidup berumah tangga. Dalam materi ini, pasangan juga akan dipaparkan mengenai tantangan penyelesaian diri yang akan dihadapi dan bagaimana cara menghadapinya serta saling belajar dari pasangan ketika ia berhadapan dengan tantangan tersebut.

7. Cara mempertahankan momentum cinta
Meskipun calon pasutri memiliki keyakinan bahwa susah senang akan dijalani bersama, namun kenyataan membuktikan bahwa semangat pada awal pernikahan dapat menghilang seiring dengan waktu. Karena itu, salah satu hal penting yang wajib dipelajari oleh calon pasutri adalah mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mempertahankan momentum cinta agar keharmonisan rumah tangga dapat terjaga.

Ternyata, persiapan menikah tidak semata “punya uang berapa” dan mau tinggal dimana ya. Dari ketujuh materi di atas, sebagian besar merupakan persiapan mental karena memang ternyata hal tersebut memegang peranan kunci keharmonisan rumah tangga. Jika Anda mengahadapi masalah seputar persiapan pernikahan atau pernikahan.

8. Perencanaan keluarga
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah pentingnya pengetahuan tentang perencanaan keluarga. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan kehamilan, pada usia berapa berencana untuk hamil, berapa banyak anak yang ingin dimiliki, dan berapa tahun jarak antaranak. Mengapa perencanaan keluarga itu penting? Karena hal tersebut akan mempengaruhi berbagai macam aspek dalam keluarga, dari pemenuhan gizi anak, kesehatan mental ibu, hingga kemampuan finansial kepala keluarga. 

Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter

Blog Archive