Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Sunday, September 27, 2020

Filosofi Kisah 4 Buah Lilin

Versi-1:
Pada satu ruangan yang gelap ada empat buah lilin menyala terang sehingga menjadikan ruangan tersebut terang benderang dan si anak bermain dengan riangnya dan penuh kepolosan dan tanpa ia sadari nyala api menjadikan lilin semakin meleleh dan ada angin bertiup menghembus ke dalam ruangannya yang menjadikan nyala itu bergoyang dan akhirnya apa yang terjadi, dalam kesunyian itu ada percakapan keempat lilin itu, dan percakapan itu kurang lebih adalah :

1. Lilin Pertama berbicara aku adalah perubahan
Tapi manusia tidak mampu berubah dalam hidupnya, lebih baik aku mati saja, maka kemudian diapun padam;

2. Lilin Kedua menyusul padam; yang sebelumnya sempat berbisik Aku adalah Iman.
Dalam bisiknya terdengar; aku menyesal bahwa manusia tidak lagi mengenalku, dan seakan aku tidak berguna lagi hidup, setelah itu diapun padam.

3. Lilin Ketiga dengan sisa-sisa kehidupan yang dimiliki berkata, Aku adalah Cinta.
Tak mampu lagi aku melanjutkan hidup dan tak mampu lagi menerangi, karena tidak ada lagi cinta di hati manusia, buktinya mereka saling membenci, saling hujat, saling bunuh tidak ada damai, bahkan mereka membenci orang yang seharusnya mereka cinta dan juga keluarganya sendiri, maka tidak ada gunanya aku bertahan, lalu lilin itupun padam.

Anak kecil tadi baru menyadari bahwa ruangan tempat bermainnya gelap, karena tinggal satu lilin yang menyala, lalu dengan ketakutan dan terisak menangis dia berteriak, apa yang terjadi, kalian harus tetap hidup saya takut kegelapan tolong…. tolong.. ;

4. Lalu dengan terharu, lilin ke empat berkata, jangan menangis dan takut selama aku masih ada, maka raihlah aku dan nyalakan ketiga lilin tadi, karena akulah HARAPAN.
Tanpa berpikir panjang anak kecil tadi meraih dan menyalakan ketiga lilin tadi, dan akhirnya terang kembali ruangan yang sempat gelap dan si anak kecil itu kembali tersenyum dan meneruskan mainnya.

Dari tulisan diatas, dapat saya ambil satu kesimpulan, bahwa dalam hidup kita sebagai manusia tidak boleh pesimis, tapi harus selalu optimis dan penuh harapan karena selagi masih memiliki harapan, cita-cita dan keinginan; berarti kita masih ada peluang untuk meraih dan merubah kehidupan kita dengan berdasarkan pada Keimanan dan rasa Cinta.

Versi-2:
Tengah malam di sebuah rumah petak di gang yang sempit, 4 lilin menyala.Suasana begitu hening hingga terdengar percakapan mereka.

Lilin ke-1 : Aku adalah Lilin Damai.
Tapi aku sudah jenuh, setiap hari penghuni rumah ini bertengkar, saling menyalahkan dan saling memaki.
Lebih baik aku memadamkan nyala apiku.."Lalu berhembuslah angin malam dan lilin pertama itu pun padam.

Lilin ke-2 berkata :
"Aku adalah Lilin Kasih.
Tapi aku juga sedih, karena penghuni rumah ini saling membenci satu sama lain. Setiap hari mereka cemberut dan hidup bersama dengan terpaksa..
Lebih baik aku juga memadamkan nyala apiku.."Angin malam pun bertiup dan padamlah lilin kedua.

Kemudian lilin ke-3 berkata :
"Aku adalah Lilin Iman.
Tapi lihatlah keluarga ini, mereka jarang sekali beribadah. Mereka tidak percaya lagi bahwa Tuhan itu ada.
Lebih baik aku juga padam.. "Lagi-lagi angin berhembus dan lilin ketiga padam..

Tinggallah 1 lilin menyala, yaitu lilin ke-4, ia pun bermaksud memadamkan nyala apinya.Tapi tiba-tiba seorang anak laki-laki kecil penghuni rumah itu terbangun.
Melihat kamarnya hampir gelap gulita, anak itu tiba-tiba merasa sedih dan ketakutan..

Ia pun menangis tersedu-sedu.Melihat anak yang kecil dan sedih itu, lilin keempat menjadi terharu.

Ia berkata :
"Nak, jangan menangis, masih ada aku.. Aku adalah Lilin Harapan. Selama aku masih menyala, lilin-lilin lainnya juga masih bisa dinyalakan kembali.."Dengan mata berkaca-kaca anak laki-laki kecil itu meraih lilin keempat.. dan menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

HARAPAN, ada di dalam hati kita. HARAPAN, tidak bisa diambil oleh siapapun..Setiap kali Iman kita goyah, Damai dan Kasih meninggalkan kita ;

Bertahanlah ;
Ingatlah selama kita masih hidup, HARAPAN SELALU ADA.

Sumber:
stevenquantum.com

Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter

Blog Archive