Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Monday, September 28, 2020

Mengenal Penyakit Vertigo - Gejala, Penyakit dan Cara Mengobatinya

Pengertian Vertigo
Vertigo merupakan gejala dimana diri sendiri atau sekeliling terasa sedang berputar dan terjadi secara tiba-tiba. Gejala atas serangan vertigo berbeda-beda, ada yang ringan dan tidak terasa dan ada yang parah, serta bisa menghambat rutinitas seseorang karena bisa menyebabkan hilang keseimbangan dan disorientasi.

Saat vertigo menyerang, hal yang dirasakan bisa bervariasi, seperti pusing ringan dan muncul secara berkala. Jika serangan vertigo sudah parah, biasanya memiliki durasi yang lama dan bisa berlangsung selama beberapa hari, sehingga pengidapnya tidak bisa beraktivitas secara normal.

Faktor Risiko Vertigo
Berikut ini beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan gejala vertigo menyerang seseorang:
  • Berusia lebih dari 50 tahun.
  • Wanita.
  • Pernah atau sedang mengidap luka di kepala.
  • Sering menggunakan obat-obatan tertentu.
  • Ada anggota keluarga yang memiliki riwayat vertigo.
  • Mengalami infeksi pada telinga.
  • Sedang stres berat.
  • Sering mengonsumsi alkohol.
Penyebab Vertigo
Penyebab utama vertigo umumnya dikarenakan oleh adanya gangguan pada telinga bagian dalam, sehingga memicu masalah mekanisme keseimbangan tubuh. Selain penyebab utama tersebut, ada beberapa Penyebab lain vertigo, yaitu:
  • Perubahan posisi kepala tertentu.
  • Migrain atau sakit kepala tidak tertahankan.
  • Stroke, menghindari gerakan kepala secara tiba-tiba agar tidak terjatuh
  • Penyakit Meniere yaitu gangguan yang menyerang telinga bagian dalam.
  • Vestibular neuroniti, yaitu inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam.
  • Gangguan pada otak, misalnya tumor.
  • Obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga.
  • Trauma atau luka di kepala dan leher.
Gejala Vertigo
Gejala yang umum terjadi adalah terasa benda di sekeliling berjalan memutar dengan diikuti telinga berdengung. Hal tersebut membuat rasa mual dan ingin muntah tidak bisa terhindarkan. Jika penyakit vertigo itu terus berlanjut, biasanya pengidap dapat terjatuh karena tidak kuat berdiri. Bahkan, apabila telah berbaring dan menutup mata, pengidap akan tetap merasa tubuhnya berputar-putar dan rasa berdebar hingga dapat menyebabkan pingsan.

Serangan awal vertigo biasanya berlangsung beberapa jam saja. Namun, jika tidak segera ditanggulangi, vertigo akan selalu kambuh dan kambuh lagi, dan apabila berulang dapat menyebabkan stroke.

Pengobatan Vertigo
Sebenarnya vertigo adalah sebuah gejala dan bukan sebuah penyakit. Dikarenakan vertigo adalah gejala, penanganan vertigo bisa dilakukan tergantung dari penyakit yang menimbulkan serangan vertigo datang. Beberapa kasus vertigo bisa sembuh tanpa pengobatan, dikarenakan otak berhasil adaptasi dengan perubahan pada telinga bagian dalam.

Vertigo membutuhkan langkah pengobatan khusus apabila disebabkan oleh:
Manuver Epley untuk menangani BBPV.
Obat-obatan.

Melakukan terapi rehabilitasi vestibular yang bertujuan untuk membantu otak beradaptasi dengan sinyal membingungkan dari telinga yang bisa jadi penyebab munculnya serangan vertigo, agar frekuensinya berkurang.

Selain dari metode pengobatan tersebut, penanganan vertigo bisa dilakukan saat berada di rumah selama gejala masih belum terlalu parah. Pengobatan di rumah bisa dengan melakukan pijatan ringan di sekitar area kepala, minum teh jahe, memakan kacang almond, meminum campuran cuka apel dengan madu. Terakhir, minum air putih yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi. Hal itu tentu saja karena air putih memperlancar peredaran darah.

Pencegahan Vertigo
Berikut ini beberapa cara untuk mengurangi atau mencegah gejala-gejala vertigo muncul:
Menghindari gerakan secara tiba-tiba agar tidak terjatuh.
Segera duduk jika vertigo menyerang.
Gunakan beberapa bantal agar posisi kepala saat tidur menjadi lebih tinggi.
Gerakkan kepala secara perlahan-lahan.
Hindari gerakan kepala mendongak, berjongkok, atau tubuh membungkuk.

Kenalilah pemicu vertigo dan lakukan latihan yang dapat memicu vertigo. Otak akan menjadi terbiasa dan malah menurunkan frekuensi kambuhnya vertigo. Lakukan latihan ini dengan meminta bantuan orang lain.
Bagi yang juga mengidap penyakit Meniere, batasi konsumsi garam dalam menu sehari-hari.

12 Gejala Vertigo yang Perlu Diwaspadai
Pernahkah Moms merasakan sensasi kepala pusing berputar-putar? Hati-hati Moms, keluhan tersebut bisa jadi salah satu gejala vertigo, lho. Vertigo tidak bisa disepelekan begitu saja karena risikonya tergolong besar. Misalnya cedera karena Moms tiba-tiba pusing atau terjatuh.

Menurut National Health Service, vertigo terasa seperti Anda atau semua yang ada di sekitar Anda berputar. Kondisi ini cukup untuk memengaruhi keseimbangan Anda. Vertigo lebih dari sekadar merasa pusing.

Serangan vertigo dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam. Jika Moms menderita vertigo parah, ini bisa berlangsung selama berhari-hari atau berbulan-bulan.

Vertigo juga harus segera ditangani karena sensasinya yang tak tertahankan. Karena itu, Moms harus tahu betul apa saja tanda dan ciri-ciri vertigo sebelum terlambat. Simak penjelasannya di bawah ini ya, Moms.

Mengenal Penyakit Vertigo
Sebelum mengulas gejala vertigo, ada baiknya Moms mengenal dulu seluk-beluk penyakit yang satu ini. Vertigo bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Sayangnya, perempuan lebih banyak mengidap vertigo dibandingkan laki-laki.

Nayana Ambardekar, MD, dokter spesialis penyakit dalam dan asisten profesor di Universitas Emory mengatakan, umumnya, penyakit ini disebabkan oleh adanya masalah pada bagian dalam telinga kita. Misalnya ketika ada partikel kalsium sangat kecil yang menyumbat saluran telinga atau pertumbuhan jaringan abnormal pada telinga tengah.

"Infeksi pada telinga juga bisa menyebabkan vertigo. Infeksi dapat terjadi karena serangan bakteri maupun virus, tapi vertigo sendiri lebih banyak terjadi akibat virus," terangnya seperti dikutip dari Webmd.com.

Dalam kasus lainnya, vertigo bisa disebabkan oleh cedera pada kepala atau leher, masalah pada otak seperti stroke atau tumor otak, sakit kepala migrain, serta efek samping obat-obatan tertentu yang berdampak pada indra pendengaran.

Gejala Vertigo
Gejala vertigo yang sudah cukup umum diketahui adalah pusing hebat yang membuat dunia seolah berputar-putar kencang. Gejala yang satu ini biasanya muncul ketika Moms berubah posisi secara tiba-tiba. Misalnya Moms sudah berdiri lama saat memasak di dapur, lalu tiba-tiba menunduk untuk mengambil sendok yang jatuh.

Selain pusing luar biasa yang dirasakan, ada beberapa gejala vertigo lainnya yang mungkin Moms rasakan. Seperti dikutip dari Webmd.com, berikut daftarnya:
  • Kepala tiba-tiba berat
  • Badan seperti mau jatuh, kehilangan keseimbangan
  • Sensasi seolah badan ditarik kencang ke suatu arah
  • Mual parah (biasanya karena efek kepala pusing berputar-putar)
  • Muntah
  • Gerakan bola mata yang tak wajar dan tidak bisa dikendalikan
  • Sakit kepala
  • Berkeringat
  • Telinga berdenging
  • Sensasi telinga seolah penuh
  • Kehilangan pendengaran
  • Pingsan (kehilangan kesadaran)
Yang Harus Dilakukan Saat Gejala Vertigo Muncul
Ketika gejala vertigo muncul, segera cari bantuan atau tempat yang aman untuk beristirahat. Bila Moms sedang berkendara, menepi dulu dan sebisa mungkin cari pertolongan. Cari posisi yang stabil untuk kepala Moms, jangan sampai bergerak terlalu banyak.

Moms bisa minum obat pereda mual atau sakit kepala. Kalau Moms sudah pernah diberikan obat vertigo oleh dokter, langsung konsumsi obat tersebut.

Jika pusing dan gejala vertigo lainnya tak kunjung hilang setelah beristirahat dan minum obat, sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter akan menangani vertigo tergantung dari penyebabnya. Karena itu, obatnya mungkin berbeda untuk setiap orang. Misalnya jika vertigo disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik untuk melawan infeksi tersebut.

Dokter juga akan mengajari Moms teknik manuver kepala dan badan yang bisa membantu meringankan vertigo. Teknik ini aman dan dalam kebanyakan kasus cukup ampuh untuk meredakan gejala vertigo.

Dalam kasus yang langka, Moms mungkin perlu melakukan operasi. Namun, operasi hanya akan disarankan oleh dokter sebagai pertolongan terakhir jika semua cara sudah tak berhasil mengendalikan gejala vertigo.

Sumber:
halodoc.com, parenting.orami.co.id
Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter

Blog Archive