Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Monday, November 16, 2020

Ciri-Ciri Masa Subur Perempuan saat Program Hamil

Saat sedang melakukan program hamil, penting bagi kamu untuk mengetahui kapan sebenarnya masa subur akan terjadi. Ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan peluang hamil.
Dengan mengetahui kapan masa subur, kamu juga akan mengetahui secara pasti kapan kira-kira sel telur akan dilepaskan. Jika demikian, sperma pun akan menjadi lebih mudah untuk bisa mencapai sel telur dan terjadi proses pembuahan.

Selain dengan metode kalender, alias menandai waktu-waktu periode haid, masa subur juga bisa dikenali lewat ciri-ciri khusus yang tampak pada tubuh perempuan. Jika kamu cermat, ciri-ciri ini bisa dengan mudah dikenali, lho.

1. Suhu tubuh mengalami perubahan
Saat sedang masa subur, suhu basal tubuh perempuan alias suhu saat tubuh istirahat akan mengalami perubahan. Suhu ini biasanya diukur pada saat baru bangun tidur.
Mendekati masa subur, suhu tubuh biasanya akan sedikit mengalami penurunan. Kemudian akan kembali naik setelah masa subur berakhir.

Misalnya, mendekati masa subur suhu tubuh akan berkisar antara 36,1 sampai 36,4 derajat Celcius. Nantinya angka ini akan mengalami peningkatan antara 0,5 sampai 1 derajat Celcius alias antara 36,5 sampai 37,4 derajat Celcius.
Agar kenaikan suhu tubuh rata-rata bisa terdeteksi, jangan lupa mengukur dan mencatat perubahan suhu tubuh kamu di waktu ini secara teratur setiap bulannya, ya.

2. Gairah seks mengalami peningkatan
Jika biasanya gairah seks kamu biasa-biasa saja, maka pada waktu mendekati masa subur kondisi ini akan mengalami perubahan. Gairah dan dorongan untuk melakukan hubungan intim akan meningkat.
Dalam kondisi ini, tanpa disadari kamu akan merasa lebih ingin melakukan hubungan intim daripada biasanya.
Tak perlu khawatir, ya. Ini merupakan respons alami yang menandakan bahwa tubuh sedang siap untuk bereproduksi.

3. Muncul cairan dari vagina
Pada masa subur, perhatikan juga akan adanya cairan bening dan transparan dari vagina. Tekstur cairan ini umumnya sedikit lengket, mirip seperti putih telur.
Berbeda dengan keputihan yang biasanya diiringi dengan muncul rasa gatal dan tidak nyaman, maka kamu tidak akan mengalaminya dengan cairan ini. Keluarnya hampir tidak bisa diprediksi dan hampir tidak menimbulkan rasa gatal.

Cairan ini memiliki fungsi untuk membantu mempermudah sperma untuk bergerak dan masuk menuju sel telur. Saat cairan ini sudah mulai muncul, inilah tandanya kamu sedang berada dalam masa subur dan tubuh siap untuk melakukan proses pembuahan.

4. Keluar bercak berwarna cokelat kemerahan
Sebagian perempuan akan mengalami munculnya bercak berwarna cokelat kemerahan selama masa subur. Kondisi ini juga normal dan tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
Ini terjadi karena folikel yang mengelilingi dan melindungi sel telur terlepas dan menimbulkan sejumlah kecil perdarahan.

Meskipun bisa dikatakan aman, namun apabila bercak terus-menerus muncul dan diiringi dengan gejala lain seperti nyeri perut yang berlebihan dan demam, segera cek ke dokter untuk menentukan apakah mungkin hal ini terjadi karena ada infeksi.

5. Nyeri panggul atau perut bagian bawah
Proses pelepasan sel telur seringkali juga menimbulkan rasa nyeri ringan di bagian panggul atau perut bagian bawah. Rasa nyeri ini dapat berlangsung antara beberapa menit hingga hitungan jam.

Rasa nyeri juga bisa dibarengi dengan mual atau rasa tidak nyaman di bagian perut. Tapi tak perlu langsung terburu-buru minum obat antinyeri ya. Nantinya rasa nyeri ringan ini akan hilang dengan sendirinya, kok. Ringankan rasa nyeri dengan beristirahat cukup, minum minuman hangat, dan makan secukupnya.

Namun demikian, jika nyeri tetap terus terjadi dan bahkan terasa semakin berat, cek ke dokter untuk memeriksa apakah ini mungkin terjadi karena sebab yang lain. Misalnya seperti endometriosis atau kista ovarium.
Jika perlu, pantau dan catat gejala ovulasi kamu setiap bulan untuk mengetahui seperti apa tanda-tanda masa subur yang normal bagi tubuh. Dengan begitu, saat nantinya terjadi sesuatu yang terasa berbeda, kamu bisa segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

6. Nyeri payudara
Perhatikan sensitivitas di area payudara dan puting susu. Masa subur dapat membuat area tersebut menjadi lebih lunak, sensitif dan mudah merasa nyeri.
Semua ini disebabkan oleh adanya aliran hormon yang masuk ke dalam tubuh sebelum dan setelah masa subur. Kondisi ini seringkali membuat area payudara menjadi lebih mudah nyeri saat disentuh.

7. Perubahan pada serviks
Selama masa subur, serviks di tubuh kamu kemungkinan akan menjadi lebih lembut, sensitif dan juga menjadi lebih terbuka. Pada sebagian perempuan, kondisi ini bisa membuat hubungan intim terasa lebih sakit.

Ini karena vagina mengeluarkan lebih banyak pelumas akibat proses sekresi yang terjadi. Jangan ragu untuk membicarakan hal ini juga dengan pasangan agar lebih berhati-hati saat melakukan hubungan intim.

Coba perhatikan lagi, apakah ciri-ciri ini juga sering kamu alami juga setiap bulannya? Jika ya, jangan lupa tandai dan kenali agar kamu bisa lebih mudah mengetahui ciri-ciri masa subur perempuan.
Share:

Apa Itu Bayi Tabung dan Bagaimana Prosesnya?

Memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan menikah. Sudah berbagai program kehamilan dilakukan sesuai dengan saran dokter. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Kamu nggak perlu berkecil hati, karena masih ada metode atau program kehamilan yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah bayi tabung.

Ya, metode bayi tabung atau pembuahan buatan ini juga bisa menjadi salah satu metode kehamilan yang bisa ditempuh.

1. Apa itu bayi tabung?
Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh perempuan, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur sudah berhasil dibuahi dan menghasilkan embrio, maka akan dipindahkan ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro fertilization (IVF).

2. Kapan dibutuhkan proses bayi tabung?
Sebenarnya bayi tabung bukanlah satu-satunya solusi untuk pasangan yang mengalami masalah infertilitas dan masalah genetik.
Sebenarnya ada beberapa pilihan lain, seperti menggunakan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi telur.

Namun, Untuk sebagian perempuan berusia di atas 40 tahun, disarankan sebagai metode untuk mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan.
Selain itu, beberapa kondisi seperti di bawah ini yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil dan disarankan menggunakan prosedur bayi tabung.
  • Kelainan genetik
  • Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker
  • Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur
  • Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal
  • Endometriosis
  • Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah
  • Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma
  • Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim
  • Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui
  • Memiliki risiko penyakit keturunan
Melalui metode IVF, sel telur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya untuk mencari masalah genetik tertentu.
Setelah embrio dinyatakan sehat dan tidak memiliki risiko penyakit yang dapat diturunkan, maka kemudian dapat ditanam pada rahim.

Jadi, melalui metode bayi tabung, kamu memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keberhasilan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.
Lalu bagaimana proses bayi tabung dijalankan?

1. Stimulasi ovarium
Tujuan utama dari stimulasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah sel telur yang diproduksi oleh ovarium.
Semakin banyak sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, maka semakin besar pula kesempatan terjadinya kehamilan.

Selama tahap stimulasi ovarium ini, kamu akan diberikan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi sel telur.
Selain itu, dokter juga akan memantau pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam beberapa hari dengan melakukan USG dan tes darah untuk memantau perkembangan telur dalam ovarium dan mengetahui kadar hormon.

2. Pematangan oosit (sel telur dalam ovarium)
Sebelum sel telur diambil dan dipindahkan ke rahim Mama, telur harus menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya terlebih dulu. Untuk memicu pematangan oosit tersebut, Mama akan diberi suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) guna pematangan telurnya maksimal.
Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus dilakukan pada waktu yang tepat, Ma. Karena jika dilakukan terlalu dini, telur bisa menjadi tidak cukup matang.

Namun, jika suntikan dilakukan terlalu lama, telur malah akan menjadi terlalu tua dan tidak bisa berbuah dengan baik.
Untuk melihat kapan waktu yang tepat dalam melakukan suntikan, maka diperlukan melakukan pemeriksaan ultrasound atau USG kembali. 

3. Pengambilan sel telur (ovum retrieval)
Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar 34-36 jam setelah kamu menerima suntikan hCG. Agar tidak merasakan sakit saat pengambilan telur, maka perempuan akan dianestesi terlebih dulu.
Kemudian, USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan sel telur. Pengambilan sel telur dilakukan menggunakan jarum yang akan mengisap folikel dalam ovarium.

Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) tiap satu folikel yang diambil dari ovarium. Oosit ini kemudian akan dibawa ke laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.

4. Pembuahan telur
Jika sebelumnya telur atau folikel dipilih yang paling baik, makan selanjutnya akan dilakukan pembuahan atau inseminasi.
Inseminasi adalah saat di mana sperma diperkenalkan ke telur, kemudian hasil gabungan keduanya dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Biasanya dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Namun, jika suami yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas sperma rendah, sperma perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang.
Teknik ini disebut dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).

5. Pemindahan telur yang sudah dibuahi
Beberapa hari sebelum dilakukan pemindahan embrio, perempuan akan diberikan obat hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio.
Setelah telur dibuahi, embrio yang dihasilkan akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim.

Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan, di mana embrio sudah berada pada fase blastosit.
Embrio pada fase blastosit ini sudah mampu menempel dengan baik pada rahim.

Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung ini. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh adalah usia perempuan itu sendiri.
Usia optimal dari perempuan yang biasanya menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun, dengan persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun.

Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung tak hanya bergantung pada faktor usia, melainkan juga sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, penyebab infertilitas, dan faktor gaya hidup.
Untuk mengetahui hasilnya, sebaiknya setelah dilakukan pemindahan embrio ke rahim, kamu harus menunggu waktu selama dua minggu untuk melihat apakah kamu berhasil hamil atau tidak.

Selama waktu menunggu, sebaiknya kamu melakukan aktivitas sehari-harin seperti biasanya. Jangan buat diri kamu stres dengan memikirkan kehamilan kamu ya. Karena kalau kamu stres justru hal itu bisa menjadi faktor penghambat kehamilannya berhasil.
Share:

Wednesday, September 30, 2020

10 Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Penyebabnya

Sakit kepala adalah penyakit yang paling sering dialami masyarakat. Umumnya penderita menganggap rasa sakit atau berdenyut pada kepala disebabkan oleh pemicu yang sama. Tak heran ketika sakit kepala menyerang, orang langsung mengonsumsi obat pereda nyeri.

Padahal sebelum memutuskan menelan obat, ketahui dulu penyebab dan letak sakitnya. Bahkan 2013 International Headache Society mengklasifikasi jenis sakit kepala. Selain bisa teridentifikasi jenis sakit kepala yang diderita, Anda juga bisa menjalani pengobatan yang tepat dan efektif serta tidak mengganggu kesehatan.

Sakit kepala didefinisikan sebagai rasa sakit yang timbul dari kepala atau leher bagian atas tubuh. Rasa sakit berasal dari jaringan dan struktur yang mengelilingi tengkorak atau otak.

Seperti jaringan periosteum, otot, sinus, mata, dan telinga, arteri, vena, dan saraf bisa meradang dan menyebabkan sakit kepala. Rasa sakitnya bisa berupa nyeri, tertusuk-tusuk, berdenyut, dengan intensitas ringan hingga intens.

1. Migrain
Wanita tiga kali lebih mungkin mengalami migrain daripada pria. Selain itu, orang yang baru saja mengalami trauma di bagian kepala meningkatkan risiko migrain. (Foto: lannyboy89/Pixabay)

Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling umum. Gejala migrain yakni berdenyut di sebagian kepala dan bisa berlangsung beberapa hari.
Saking menderitanya, tak jarang penderita migrain sampai tak mampu menjalani aktivitas seperti biasa. Jika dipaksakan beraktivitas, serangan migrain bisa semakin intens.

Selain kepala berdenyut, gejala lain yang umum dirasakan yakni sensitif terhadap suara dan cahaya, pandangan berkunang-kunang, disertai mual dan muntah.

Serangan migrain mungkin saja dikaitkan dengan kondisi sistem saraf. Faktor yang turut berpengaruh memicu migrain seperti insomnia, dehidrasi, melewatkan makan, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia. 

Hingga kini belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan migrain. Obat migrain yang dijual di pasaran hanya untuk mencegah serangan dan mengurangi gejala yang dirasakan.

Untuk mengurangi frekuensi migrain kambuh, lebih baik lakukan upaya pencegahan dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti cukup tidur, kurangi stres, minum banyak air, olahraga teratur, dan hindari makanan mengandung gluten.

2. Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang dipicu oleh stres. Sensasi yang dirasakan yakni sakit di seluruh kepala namun tidak berdenyut. Kepala tegang merupakan jenis sakit yang paling banyak dialami selain migrain, bahkan sulit dibedakan dari migrain.

Namun mudah saja membedakannya. Sakit kepala tegang biasanya tidak mengganggu penglihatan, juga tidak disertai perasaan mual atau muntah.
Jika aktivitas fisik biasanya memperburuk migrain, sebaliknya aktivitas apa pun tak membuat sakit kepala tegang semakin parah.

Peningkatan kepekaan terhadap cahaya atau suara mungkin saja terjadi ketika mengalami sakit kepala tegang, tetapi bukanlah gejala yang umum.

Jika mengalami sakit kepala tegang, cobalah beristirahat sejenak, jauhkan mata dari layar komputer, melakukan peregangan tubuh, dan mandi air panas untuk melemaskan otot. Bila perlu, kompres bagian kepala yang sakit dengan kompres hangat untuk membuat rileks.

3. Sakit kepala kluster
Meski sakit kepala kluster tak diketahui penyebabnya secara pasti, namun kebanyakan penderitanya adalah perokok dan peminum alkohol (Foto: Daria-Yakovleva/Pixabay)

Sakit kepala kluster ditandai dengan rasa panas dan tertusuk-tusuk. Sakit kepala jenis ini biasanya terasa di bagian belakang mata atau di sebagian wajah. Tak jarang disertai dengan bengkak, kemerahan, dan berkeringat pada bagian yang terdampak.
Hidung tersumbat dan mata berair juga sering terjadi pada sisi yang sama dengan sakit kepala. Sakit kepala kluster menyerang tiba-tiba tanpa gejala berarti dan berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam.

Penderitanya bisa merasakan sakit kepala ini hingga delapan kali serangan dalam sehari.
Sakit kepala kluster tiga kali lebih banyak menyerang pria. Untuk pengobatan, biasanya diberikan terapi oksigen atau anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit.

Melansir Medical News Today, penyebab sakit kepala kluster masih belum bisa dipastikan, tapi biasanya menyerang pada perokok. Orang yang tengah mengalami sakit kepala ini tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol sama sekali.

4. Sakit kepala sinus
Sakit kepala sinus disebabkan oleh reaksi alergi atau menandai gejala infeksi sinus. Orang yang memiliki penyakit sinusitis atau alergi musim tertentu lebih rentan mengembangkan jenis sakit kepala ini.

Sakit kepala ini biasanya kerap keliru dengan migrain. Padahal sakitnya jelas terasa di seputar sinus dan muka. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk menyembuhkan infeksi, menipiskan tumpukan lendir, dan menyebabkan tekanan sinus.

5. Sakit kepala hormon
Wanita hamil, menstruasi, atau sedang KB mengalami lonjakan hormon estrogen yang bisa berefek pada sakit kepala. (Foto: Istockphoto/hedgehog94)

Sakit kepala yang umumnya menyerang wanita ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, seperti menstruasi, mengonsumsi pil KB, dan kehamilan.
Semuanya berkontribusi meningkatkan estrogen yang mengakibatkan sakit kepala. Sakit kepala hormonal ini biasanya terjadi selama siklus menstruasi.

Sekitar 60 persen perempuan yang sering mengalami migrain berisiko mengalami sakit kepala saat menstruasi.
Untuk mencegah gejalanya yang mengganggu, Anda disarankan melakukan relaksasi, yoga, akupunktur, dan menjaga pola makan sehat.

6. Sakit kepala kafein
Banyak orang mengandalkan kafein untuk meningkatkan energi dan mencegah kantuk. Tapi terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menghambat aliran darah ke otak sehingga menyebabkan sakit kepala.

Orang yang memiliki riwayat migrain akan cenderung mudah sakit kepala jika terlalu banyak kafein seperti kopi atau teh dalam tubuhnya.
Karenanya, jaga asupan kafein Anda pada batasan yang cukup atau bila perlu berhenti sepenuhnya agar sakit kepala tak kembali menyerang.

7. Sakit kepala bagian belakang
Orang yang melakukan aktivitas fisik terlalu berat juga bisa mengalami sakit kepala di bagian belakang. Segera hentikan segala aktivitas pemicunya dan beristirahatlah sejenak untuk mengurangi sakit. (Foto: Pixabay/bycfotografem)
Sakit kepala bagian belakang bisa dengan cepat terjadi setelah melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti mengangkat beban, berlari, hingga berhubungan seksual. 

Dehidrasi, kurang tidur, hipertensi dan mengonsumsi cokelat, alkohol, kafein juga dapat memicu sakit kepala ini.
Sakit kepala akibat aktivitas yang berat disebabkan peningkatan aliran darah ke tengkorak, otot menegang, dan mungkin saja tak sengaja melakukan postur tubuh yang salah. Kondisi ini kemudian menyebabkan sakit kepala berdenyut di kedua sisi kepala.

Sakit kepala jenis ini tidak akan berlangsung lama dan akan mereda dalam hitungan menit atau jam asalkan Anda segera berhenti dan beristirahat, hirup udara segar, dan minum air putih yang cukup.

8. Sakit kepala hipertensi
Saat tekanan darah terlalu tinggi dapat menyebabkan seseorang sakit kepala. Sakit kepala hipertensi terasa berdenyut dan terjadi di kedua sisi kepala.

Sakit kepala akibat tensi yang tinggi biasanya terasa semakin menyiksa jika diselingi melakukan aktivitas lainnya.
Gejala lain yang mungkin dirasakan yakni pandangan kabur, mati rasa atau kesemutan, mimisan, nyeri dada, atau sesak napas.

Jika Anda merasa mengalami sakit kepala akibat hipertensi, segera mencari pertolongan medis sebab ini menandakan kondisi yang serius.
Sakit kepala biasanya bisa menghilang segera setelah tensi kembali normal serta bisa sembuh selama tekanan darah terkontrol dengan baik.

9. Sakit kepala hipnik
Orang paruh baya rentan mengalami sakit kepala hipnik. Gejala nyerinya sering dirasakan ketika tidur di malam hari. (Foto: Istockphoto/demaerre)

Sakit kepala hipnik adalah kondisi langka yang biasanya dialami oleh orang berusia 50-an. Ini dikenal sebagai sakit kepala 'alarm' karena kerap membangunkan penderitanya di malam hari.
Sakit kepala hipnik ditandai dengan nyeri berdenyut berintensitas ringan hingga sedang yang biasanya dirasakan di kedua sisi kepala. Nyerinya bisa bertahan hingga 3 jam.

Gejala lainnya meliputi mual dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Belum diketahui pasti penyebab dan pemicu pemicu sakit kepala ini.

Meskipun tidak berbahaya, orang tua yang mengalami sakit kepala hipnik harus memeriksakannya ke dokter agar mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.
Opsi pengobatan sementara yang bisa dilakukan yakni minum cangkir kopi sebelum tidur.

10. Sakit kepala pascatrauma
Orang yang pernah mengalami benturan atau cedera kepala bisa merasakan sakit kepala yang menyerupai migrain. (Foto: Istockphoto/razerbird)

Jenis sakit kepala ini dapat terjadi apabila seseorang usai mengalami cedera pada kepala. Gejala yang dirasakan yakni tegang, menyerupai migrain dan biasanya bertahan 6 hingga 12 bulan setelah cedera.
Kemudian insomnia, sulit berkonsentrasi, gangguan ingatan, sensitif terhadap cahaya dan suara, depresi, dan mudah gugup.

Sakit kepala pascatrauma terjadi karena ketegangan otot yang berlangsung selama cedera. Kemungkinan penyebab lain yakni pembuluh darah yang menyempit, sehingga menyumbat darah untuk mengalir ke kepala. 

Itulah 10 jenis sakit kepala berdasarkan penyebabnya. Secara umum, dalam banyak kasus sakit kepala akan hilang dalam 48 jam.

Namun jika sakit kepala Anda memiliki ciri berikut: berlangsung lebih dari dua hari dan intensitasnya meningkat, sakit tak kunjung mereda meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri, mengalami sakit kepala lebih dari 15 hari dalam sebulan, segeralah periksa ke dokter untuk mencari tahu kemungkinan medis lain yang sedang dialami.
Bisa jadi sakit kepala dapat menjadi gejala kondisi kesehatan yang lebih serius.

Delapan Jenis Sakit Kepala Terus-menerus
Sakit kepala terus-menerus atau kronis, juga bisa disebut sebagai sakit kepala berkepanjangan. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala yang berlangsung minimal 15 hari dalam satu bulan, yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala kronis dikelompokkan menjadi dua, yaitu sakit kepala kronis primer, yaitu sakit kepala murni tanpa adanya penyakit dasar lain yang memicu sakit kepala, dan sakit kepala kronis non-primer, yaitu sakit kepala kronis yang disebabkan atau dipicu dari penyakit lain.
Mengenali Gejala yang Timbul

Banyak kasus sakit kepala kronis primer yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sakit kepala kronis non-primer, memiliki beberapa kemungkinan penyebab, antara lain infeksi, peradangan atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera dan gangguan tekanan pada otak.

Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan, antara lain :
Sakit kepala tegang kronis
Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.

Migren kronis
Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.

Sakit kepala yang baru timbul dan terjadi terus-menerus
Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari berturut-turut pada serangan pertama.

Hemicrania continua
Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.

Sakit kepala berulang (rebound headaches)
Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit kepala rebound.

Sakit kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial (di dalam rongga kepala)
Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.

Sindrom pascatrauma.
Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah trauma kepala.

Sakit kepala akibat usia lanjut
Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.

Apa yang Harus Dilakukan?
Sebagaimana mengatasi sakit kepala sebelah kiri, sakit kepala sebelah kanan dan sakit kepala bagian belakang, untuk mengatasi sakit kepala terus-menerus, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal itu diperlukan untuk menentukan pemicu sakit kepala, apakah karena gangguan saraf atau infeksi. Anda juga akan dimintai penjelasan mengenai riwayat sakit kepala yang dirasakan. Jika penyebabnya belum jelas, dokter dapat melakukan CT-scan atau MRI.

Kemungkinan dokter Anda perlu bekerjasama dengan spesialis, seperti neurolog atau psikiater, untuk menemukan penyebabnya dan menegakkan diagnosis. Pada sebagian kasus, terdapat kemungkinan sakit kepala konstan membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Yang juga perlu diperhatikan adalah para penderita sakit kepala terus-menerus juga berisiko mengalami gangguan lain. Misalnya kecemasan, gangguan tidur, depresi, serta gangguan fisik dan psikologis lainnya.
Jangan remehkan sakit kepala terus-menerus yang Anda alami. Segera konsultasikan dengan dokter jika sakit kepala yang Anda alami tidak segera mereda.

Sumber:
cnnindonesia.com, alodokter.com
Share:

Perbedaan Sakit Kepala, Migrain dan Vertigo

Secara medis, sakit kepala dikenal sebagai cephalgia, yakni suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala. Kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk ke dalam keluhan yang sering diutarakan oleh pasien.
Secara umum nyeri kepala dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder.

Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang muncul akibat respons terhadap stres (baik fisik maupun psikis) tanpa didasari oleh penyakit lain sebagai penyebab. Nyeri kepala primer dapat dibagi menjadi tiga jenis:

Tension Headache
Merupakan jenis nyeri kepala yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien. Gejala-gejalanya berupa rasa sakit pada kedua sisi kepala, seperti terikat kencang dan terkadang rasa sakitnya sampai ke leher. Biasanya nyeri kepala jenis ini disebabkan oleh stres, kelelahan, kurang tidur, atau otot tegang.

Cluster Headache
Merupakan nyeri kepala pada daerah sekitar mata atau di belakang mata. Rasanya seperti tertusuk-tusuk dan biasanya disertai dengan gejala lain, seperti hidung tersumbat, mata merah dan berair di salah satu mata yang sakit. Umumnya cluster headache lebih banyak diderita oleh pria.

Migrain
Merupakan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi kepala, yang biasanya berlangsung selama beberapa jam. Penderita migrain juga biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau.
Selain itu, ada lagi istilah nyeri kepala sekunder.

Cara Membedakan Antara Sakit Kepala, Migrain, dan Vertigo
Neuralgin Rhema
Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang disertai dengan gejala gangguan saraf, seperti kejang-kejang, mata juling, penglihatan ganda, dan kelemahan pada salah satu alat gerak. Nyeri kepala sekunder dapat disebabkan oleh adanya kelainan patologis pada otak. Kelainan ini dapat berupa tumor otak, stroke, trombosis (sumbatan pada arteri), hipertensi berat, infeksi otak, atau kelainan pembuluh darah otak seperti aneurisma dan artiriovenous malformation. Nyeri kepala jenis ini harus diwaspadai dan mendapatkan penanganan medis dengan segera.

Segeralah berkonsultasi kepada dokter apabila sakit kepala didukung dengan beberapa kondisi, seperti memiliki riwayat penyakit kronis lain seperti tekanan darah tinggi, jantung, stroke, dan diabetes; terjadi nyeri kepala yang sangat hebat; keluhan nyeri kepala tidak hilang dengan obat-obatan yang biasa diminum; dan nyeri terjadi pada daerah wajah atau di sekitar mata.

Selain sakit kepala yang telah disebutkan di atas, ada satu jenis sakit kepala yang berbeda dari beberapa sakit kepala yang sudah disebutkan yaitu vertigo.

Vertigo berasal dari bahasa Yunani, yakni vertere yang artinya memutar. Gejala vertigo yang paling utama adalah penderita merasa seolah-olah dirinya atau benda di sekitarnya bergerak atau berputar, walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.

Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer; kelainan pada telinga juga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang menyebabkan vertigo, dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan elektronistagmografi. 

Vertigo Vs Migrain, Mana yang Lebih Gawat?
Sakit Kepala
Adalah kondisi medis yang ada cukup banyak jenisnya. Dua di antaranya yang cukup umum terjadi adalah vertigo dan migrain. Meski gejalanya mirip, salah satu perbedaan pasti antara keduanya adalah vertigo bukanlah nama suatu penyakit, melainkan kumpulan dari beberapa gejala yang terjadi secara tiba-tiba dalam satu waktu. 

Lalu, di antara vertigo dan migrain, manakah yang lebih gawat? Tentu saja dua-duanya tidak bisa dianggap sepele, karena bisa jadi pertanda kondisi medis tertentu, dan jika dibiarkan dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Kedua jenis sakit kepala tersebut sama-sama perlu penanganan medis agar tidak berkelanjutan, dan tentunya sama-sama mengganggu aktivitas harian.

Vertigo dan Migrain, Kenali Perbedaan Keduanya
Jika kamu saat ini sedang tersiksa karena vertigo atau migrain, sebaiknya bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc, agar bisa mendapat solusi dan pengobatan. Nah, agar kamu bisa lebih memahami vertigo dan migrain, berikut beberapa hal penting yang menjadi perbedaan di antara keduanya:

1. Sensasi yang Terjadi
Meski sama-sama menyerang kepala, sensasi yang terjadi ketika serangan vertigo dan migrain muncul cukup berbeda. Sensasi yang dirasakan pengidap vertigo ketika serangan muncul adalah rasa pusing berputar hebat dan terasa seperti akan jatuh. Nyeri kepala yang ditimbulkan vertigo juga dapat membuat pengidapnya kehilangan keseimbangan, mual, muntah, banyak berkeringat, rasa penuh di telinga, tinnitus (telinga berdenging), dan gerakan mata yang tidak normal (nistagmus).

Sementara itu, pada pengidap migrain, sensasi yang terjadi adalah sakit kepala yang berdenyut kencang atau rasa sakit seperti dihantam benda keras. Serangan nyeri akibat migrain biasanya dapat berulang dan diikuti rasa sakit parah dan kerap membuat pengidapnya tidak berdaya. 

Satu lagi yang khas dari migrain adalah, rasa nyeri sering terjadi di satu sisi kepala. Tak hanya itu, migrain juga bisa didahului dengan munculnya sejumlah gejala lain, seperti mual, muntah, gangguan penglihatan, kesemutan, dan kelemahan tubuh.

2. Penyebab yang Mendasarinya
Beda sensasi, beda pula penyebab yang mendasari vertigo dan migrain. Penyebab vertigo tergantung dari jenisnya, yang secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vertigo perifer dan central. Pada vertigo sentral, berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebabnya adalah migrain, multiple sclerosis, neuroma akustik, stroke, dan efek samping obat-obatan tertentu, sedangkan pada vertigo perifer, penyebab utamanya adalah gangguan pada telinga bagian dalam, yang memengaruhi keseimbangan tubuh.

Adapun beberapa hal yang dapat memicu terjadinya vertigo perifer adalah:
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
Labirinitis, yaitu peradangan dan infeksi akibat virus atau bakteri yang menyerang area telinga bagian dalam.
Vestibular neuritis, yaitu peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak.

Penyakit Ménière, yaitu penyakit telinga bagian dalam yang langka. Terkadang disertai dengan telinga berdenging, dan hilangnya fungsi pendengaran selama kurun waktu tertentu.

Sementara itu, penyebab yang mendasari migrain hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, genetik dan lingkungan diduga menjadi faktor yang mendasari kondisi medis ini. Sebab migrain merupakan gangguan neurologis turunan. Selain itu, migrain juga dapat disebabkan oleh ketidaknormalan aktivitas saraf, yang memicu timbulnya sinyal rasa sakit di otak dan kemudian menyebar ke bagian saraf lainnya. Tak hanya itu, migrain juga dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti hormon, psikis, makanan, fisik, dan obat.

3. Aura yang Ditimbulkan
Aura yang ditimbulkan ketika serangan vertigo dan migrain dapat berbeda. Perlu diketahui bahwa aura merupakan sensasi gangguan penglihatan seperti sakit saat melihat cahaya, atau gangguan fungsi sensoris seperti baal atau kesemutan pada kaki, beberapa saat sebelum sakit kepala menyerang. Aura biasanya dialami oleh pengidap migrain, sedangkan pengidap vertigo biasanya tidak mengalami gejala ini.

Sumber:
klikdokter.com, halodoc.com




Share:

Perbedaan Tongseng, Tengkleng dan Gule

Saat musim hujan seperti sekarang ini, mengonsumsi masakan daging yang gurih dengan bumbu kental seperti halnya tongseng, tengkleng dan gule tentu sangat nikmat ya. Apalagi, jika masakan tersebut juga memiliki pedas yang pas. Disantap bersama nasi putih dan taburan bawang goreng, hmmm rasanya tak ada yang bisa menolak kelezatannya.

Buat yang suka masakan tongseng, tengkleng atau gule, Sahabat Fimela perlu tahu nih perbedaan ketiganya. Meski sama-sama berbahan dasar daging kambing, olahan ini memiliki perbedaan yang signifikan antara satu dengan lainnya. Kalau lagi ke Jawa dan menemukan kedai olahan kambing, jangan sampai salah pilih menu ya.

Tongseng

Tongseng merupakan masakan berbahan dasar daging kambing yang telah dipotong dadu atau kotak lebar. Bumbu untuk tongseng antara lain bawang putih, bawang merah, merica, tomat dan bumbu lain. Tongseng dimasak dengan cara ditumis dan beberapa diberi tambahkan kecap di dalamnya agar rasa daging kambing terasa makin sedap juga nikmat. Umumnya, tongseng tidak mengandung santan.

Tengkleng

Tengkleng merupakan masakan berbahan dasar daging kambing dengan kuah santan dan berbumbu tajam mirip gule. Biasanya, daging kambing yang digunakan masih melekat dengan tulang-tulangnya. Adapun bagian tubuh kambing yang paling banyak digunakan untuk hidangan tengkleng adalah bagian iga dan tulang belakang.

Gule

Umumnya, gule berbahan dasar jeroan kambing seperti babat, usus, paru dan sebagainya. Bumbu yang digunakan untuk gule mirip dengan bumbu tengkleng. Dibading dengan tongseng dan tengkleng, rasa gule lebih gurih dan pekat karena kandungan santannya yang cukup banyak. Gule kebanyakan berwarna kuning karena mengandung rempah kunyit, kemiri dan sejenisnya.

Sumber:
fimela.com

Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter

Blog Archive