Berbagilah Dengan Sesama Tanpa Mengharapkan Apapun

Monday, November 16, 2020

Ciri-Ciri Masa Subur Perempuan saat Program Hamil

Saat sedang melakukan program hamil, penting bagi kamu untuk mengetahui kapan sebenarnya masa subur akan terjadi. Ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan peluang hamil.
Dengan mengetahui kapan masa subur, kamu juga akan mengetahui secara pasti kapan kira-kira sel telur akan dilepaskan. Jika demikian, sperma pun akan menjadi lebih mudah untuk bisa mencapai sel telur dan terjadi proses pembuahan.

Selain dengan metode kalender, alias menandai waktu-waktu periode haid, masa subur juga bisa dikenali lewat ciri-ciri khusus yang tampak pada tubuh perempuan. Jika kamu cermat, ciri-ciri ini bisa dengan mudah dikenali, lho.

1. Suhu tubuh mengalami perubahan
Saat sedang masa subur, suhu basal tubuh perempuan alias suhu saat tubuh istirahat akan mengalami perubahan. Suhu ini biasanya diukur pada saat baru bangun tidur.
Mendekati masa subur, suhu tubuh biasanya akan sedikit mengalami penurunan. Kemudian akan kembali naik setelah masa subur berakhir.

Misalnya, mendekati masa subur suhu tubuh akan berkisar antara 36,1 sampai 36,4 derajat Celcius. Nantinya angka ini akan mengalami peningkatan antara 0,5 sampai 1 derajat Celcius alias antara 36,5 sampai 37,4 derajat Celcius.
Agar kenaikan suhu tubuh rata-rata bisa terdeteksi, jangan lupa mengukur dan mencatat perubahan suhu tubuh kamu di waktu ini secara teratur setiap bulannya, ya.

2. Gairah seks mengalami peningkatan
Jika biasanya gairah seks kamu biasa-biasa saja, maka pada waktu mendekati masa subur kondisi ini akan mengalami perubahan. Gairah dan dorongan untuk melakukan hubungan intim akan meningkat.
Dalam kondisi ini, tanpa disadari kamu akan merasa lebih ingin melakukan hubungan intim daripada biasanya.
Tak perlu khawatir, ya. Ini merupakan respons alami yang menandakan bahwa tubuh sedang siap untuk bereproduksi.

3. Muncul cairan dari vagina
Pada masa subur, perhatikan juga akan adanya cairan bening dan transparan dari vagina. Tekstur cairan ini umumnya sedikit lengket, mirip seperti putih telur.
Berbeda dengan keputihan yang biasanya diiringi dengan muncul rasa gatal dan tidak nyaman, maka kamu tidak akan mengalaminya dengan cairan ini. Keluarnya hampir tidak bisa diprediksi dan hampir tidak menimbulkan rasa gatal.

Cairan ini memiliki fungsi untuk membantu mempermudah sperma untuk bergerak dan masuk menuju sel telur. Saat cairan ini sudah mulai muncul, inilah tandanya kamu sedang berada dalam masa subur dan tubuh siap untuk melakukan proses pembuahan.

4. Keluar bercak berwarna cokelat kemerahan
Sebagian perempuan akan mengalami munculnya bercak berwarna cokelat kemerahan selama masa subur. Kondisi ini juga normal dan tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
Ini terjadi karena folikel yang mengelilingi dan melindungi sel telur terlepas dan menimbulkan sejumlah kecil perdarahan.

Meskipun bisa dikatakan aman, namun apabila bercak terus-menerus muncul dan diiringi dengan gejala lain seperti nyeri perut yang berlebihan dan demam, segera cek ke dokter untuk menentukan apakah mungkin hal ini terjadi karena ada infeksi.

5. Nyeri panggul atau perut bagian bawah
Proses pelepasan sel telur seringkali juga menimbulkan rasa nyeri ringan di bagian panggul atau perut bagian bawah. Rasa nyeri ini dapat berlangsung antara beberapa menit hingga hitungan jam.

Rasa nyeri juga bisa dibarengi dengan mual atau rasa tidak nyaman di bagian perut. Tapi tak perlu langsung terburu-buru minum obat antinyeri ya. Nantinya rasa nyeri ringan ini akan hilang dengan sendirinya, kok. Ringankan rasa nyeri dengan beristirahat cukup, minum minuman hangat, dan makan secukupnya.

Namun demikian, jika nyeri tetap terus terjadi dan bahkan terasa semakin berat, cek ke dokter untuk memeriksa apakah ini mungkin terjadi karena sebab yang lain. Misalnya seperti endometriosis atau kista ovarium.
Jika perlu, pantau dan catat gejala ovulasi kamu setiap bulan untuk mengetahui seperti apa tanda-tanda masa subur yang normal bagi tubuh. Dengan begitu, saat nantinya terjadi sesuatu yang terasa berbeda, kamu bisa segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

6. Nyeri payudara
Perhatikan sensitivitas di area payudara dan puting susu. Masa subur dapat membuat area tersebut menjadi lebih lunak, sensitif dan mudah merasa nyeri.
Semua ini disebabkan oleh adanya aliran hormon yang masuk ke dalam tubuh sebelum dan setelah masa subur. Kondisi ini seringkali membuat area payudara menjadi lebih mudah nyeri saat disentuh.

7. Perubahan pada serviks
Selama masa subur, serviks di tubuh kamu kemungkinan akan menjadi lebih lembut, sensitif dan juga menjadi lebih terbuka. Pada sebagian perempuan, kondisi ini bisa membuat hubungan intim terasa lebih sakit.

Ini karena vagina mengeluarkan lebih banyak pelumas akibat proses sekresi yang terjadi. Jangan ragu untuk membicarakan hal ini juga dengan pasangan agar lebih berhati-hati saat melakukan hubungan intim.

Coba perhatikan lagi, apakah ciri-ciri ini juga sering kamu alami juga setiap bulannya? Jika ya, jangan lupa tandai dan kenali agar kamu bisa lebih mudah mengetahui ciri-ciri masa subur perempuan.
Share:

Apa Itu Bayi Tabung dan Bagaimana Prosesnya?

Memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan menikah. Sudah berbagai program kehamilan dilakukan sesuai dengan saran dokter. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Kamu nggak perlu berkecil hati, karena masih ada metode atau program kehamilan yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah bayi tabung.

Ya, metode bayi tabung atau pembuahan buatan ini juga bisa menjadi salah satu metode kehamilan yang bisa ditempuh.

1. Apa itu bayi tabung?
Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh perempuan, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur sudah berhasil dibuahi dan menghasilkan embrio, maka akan dipindahkan ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro fertilization (IVF).

2. Kapan dibutuhkan proses bayi tabung?
Sebenarnya bayi tabung bukanlah satu-satunya solusi untuk pasangan yang mengalami masalah infertilitas dan masalah genetik.
Sebenarnya ada beberapa pilihan lain, seperti menggunakan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi telur.

Namun, Untuk sebagian perempuan berusia di atas 40 tahun, disarankan sebagai metode untuk mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan.
Selain itu, beberapa kondisi seperti di bawah ini yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil dan disarankan menggunakan prosedur bayi tabung.
  • Kelainan genetik
  • Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker
  • Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur
  • Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal
  • Endometriosis
  • Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah
  • Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma
  • Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim
  • Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui
  • Memiliki risiko penyakit keturunan
Melalui metode IVF, sel telur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya untuk mencari masalah genetik tertentu.
Setelah embrio dinyatakan sehat dan tidak memiliki risiko penyakit yang dapat diturunkan, maka kemudian dapat ditanam pada rahim.

Jadi, melalui metode bayi tabung, kamu memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keberhasilan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat.
Lalu bagaimana proses bayi tabung dijalankan?

1. Stimulasi ovarium
Tujuan utama dari stimulasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah sel telur yang diproduksi oleh ovarium.
Semakin banyak sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, maka semakin besar pula kesempatan terjadinya kehamilan.

Selama tahap stimulasi ovarium ini, kamu akan diberikan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi sel telur.
Selain itu, dokter juga akan memantau pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam beberapa hari dengan melakukan USG dan tes darah untuk memantau perkembangan telur dalam ovarium dan mengetahui kadar hormon.

2. Pematangan oosit (sel telur dalam ovarium)
Sebelum sel telur diambil dan dipindahkan ke rahim Mama, telur harus menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya terlebih dulu. Untuk memicu pematangan oosit tersebut, Mama akan diberi suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) guna pematangan telurnya maksimal.
Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus dilakukan pada waktu yang tepat, Ma. Karena jika dilakukan terlalu dini, telur bisa menjadi tidak cukup matang.

Namun, jika suntikan dilakukan terlalu lama, telur malah akan menjadi terlalu tua dan tidak bisa berbuah dengan baik.
Untuk melihat kapan waktu yang tepat dalam melakukan suntikan, maka diperlukan melakukan pemeriksaan ultrasound atau USG kembali. 

3. Pengambilan sel telur (ovum retrieval)
Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar 34-36 jam setelah kamu menerima suntikan hCG. Agar tidak merasakan sakit saat pengambilan telur, maka perempuan akan dianestesi terlebih dulu.
Kemudian, USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter dalam pengambilan sel telur. Pengambilan sel telur dilakukan menggunakan jarum yang akan mengisap folikel dalam ovarium.

Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) tiap satu folikel yang diambil dari ovarium. Oosit ini kemudian akan dibawa ke laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.

4. Pembuahan telur
Jika sebelumnya telur atau folikel dipilih yang paling baik, makan selanjutnya akan dilakukan pembuahan atau inseminasi.
Inseminasi adalah saat di mana sperma diperkenalkan ke telur, kemudian hasil gabungan keduanya dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Biasanya dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dengan telur.

Namun, jika suami yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang mempunyai kualitas sperma rendah, sperma perlu disuntikkan langsung ke masing-masing telur yang matang.
Teknik ini disebut dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).

5. Pemindahan telur yang sudah dibuahi
Beberapa hari sebelum dilakukan pemindahan embrio, perempuan akan diberikan obat hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio.
Setelah telur dibuahi, embrio yang dihasilkan akan disimpan selama 3-5 hari di tempat khusus sebelum dipindahkan ke rahim.

Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan, di mana embrio sudah berada pada fase blastosit.
Embrio pada fase blastosit ini sudah mampu menempel dengan baik pada rahim.

Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung ini. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh adalah usia perempuan itu sendiri.
Usia optimal dari perempuan yang biasanya menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun, dengan persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun.

Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung tak hanya bergantung pada faktor usia, melainkan juga sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, penyebab infertilitas, dan faktor gaya hidup.
Untuk mengetahui hasilnya, sebaiknya setelah dilakukan pemindahan embrio ke rahim, kamu harus menunggu waktu selama dua minggu untuk melihat apakah kamu berhasil hamil atau tidak.

Selama waktu menunggu, sebaiknya kamu melakukan aktivitas sehari-harin seperti biasanya. Jangan buat diri kamu stres dengan memikirkan kehamilan kamu ya. Karena kalau kamu stres justru hal itu bisa menjadi faktor penghambat kehamilannya berhasil.
Share:

Search This Blog

Categories

Blog Archive

Visitors

Flag Counter